Sidak Pertamina, Restoran Tampung 40 Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram

Suasana hearing Komisi II dengan pihak Pertamina.

MANADO-Ternyata keresahan masyarakat soal kelengkaan gas elpiji 3 kilogram, bahkan harganya melonjak naik benar adanya. Hal ini terungkap ketika Komisi II membidangi Perekonomian dan Keuangan DPRD Sulut memanggil hearing pihak PT Pertamina dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Suasana hearing Komisi II dengan pihak Pertamina.

Terungkap dalam hearing tersebut, kelangkaan elpiji 3 kilogram di tengah masyarakat karena adanya restoran-restoran yang menampung tabung gas elpiji sampai 40 tabung.

Bukti ini dibeberkan pihak Pertamina lewat Branch Marketing Manager PT Pertamina Suluttenggo, Addieb Arselan. “Bukti kami dapatkan ketika Pertamina dan pihak Pemprov melakukan sidak bersama-sama,” ucap Arselan.

Arselan mengungkapkan juga bahwa tahun 2018, Sulawesi Utara mendapatkan jatah gas elpiji 3 kilogram sebanyak 22.182.000.000 untuk 550 ribu Kepala Keluarga (KK). Dengan perincian setiap bulan satu keluarga mendapatkan 2-4 tabung gas elpiji.

“Gas elpiji 3 kilogram ini disalurkan secara terbuka tidak dikualifikasi sesuai mampu atau tidak mampu, atau juga jenis usaha,”kata Arselan saat hearing dipimpin langsung oleh Ketua Komisi
Cindy Wurangian.

Sementara itu, Cindy Wurangian menyoroti masih lemahnya pengawasan pihak Pertamina soal distribusi elpiji 3 kilogram.

“Di pangkalan harga Rp 18 ribu. Namun di warung- warung dijual dengan harga Rp 25 ribu sampai Rp 40 ribu. Kami minta penegasan pihak Pertamina soal regulasi yang jelas,” ungkap Wurangian.

Hadir dalam hearing Wakil Ketua Dewan Stefanus Vreeke Runtuh, Ketua Komisi II Cindy Wurangian, Wakil Ketua Komisi Noldy Lamalo anggota Audy Wongkar, Edwin Lontoh serta dari Biro Ekonomi Pemprov Sulut. Hearing dilaksanakan, Kamis (29/11/2018).(mom)