SITasya C3 Pemkot Tak Bisa Diakses, Warga Putus Informasi Banjir

Aplikasi SITasya milik Pemkot Manado yang dikelolah Dinas Kominfo

MANADO – Kota Manado dua hari belakangan ini terus digelinding hujan. Rasa trauma bencana banjir bandang 14 Januari 2014 silam spontan langsung mematik masyarakat. Biasanya jika musim penghujan tiba, masyarakat terbantu dengan adanya aplikasi SITasya (Sistem Pemantau Masyarakat) yang dihadirkan Pemkot Manado lewat C3 (Cerdas Command Center) dan dikelolah Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informasi).

Aplikasi SITasnya terdapat ratusan CCTV yang ditempatkan di sejumlah titik lokasi di Kota Manado sehingga masyarakat bisa mengakses secara langsung lewat online situasi ter-update, terutama kemacetan, termasuk ancaman banjir.

CCTV Water Front City yang berada di Pos Pemantau Banjir Dendengan Luar tak bisa diakses lagi. Biasanya lewat CCTV ini, warga bisa memantau langsung ketinggian air pasca hujan berkepanjangan.

Tahun sebelumnya jika Manado mulai dirundung hujan seharian, media social FB berrhamburan informasi situasi ketinggian air dari pos pemantau banjir (Water Front City) dari aplikasi SITasya. Sayang, hujan yang terjadi sejak kemarin sampai hari ini di Kota Manado, tidak ada lagi informasi update ketinggian air dari pos pemantau berada di kelurahan Dendengan Luar.

“Dari kemarin ada buka-buka aplikasi SITasya tapi nda tabuka. Padahal aplikasi itu cukup membantu masyarakat Manado mengetahui kondisi rawan bencana di musim hujan ini,” ujar Mikael Tompu, warga Kairagi.

Kadis Kominfo Manado, Erwin Kontu yang dikonfirmasi tak berfungsinya aplikasi SITasya tersebut, hanya menjawab kalau jaringan dari Water Front City sedang putus. “Lagi diperbaiki, baru dilaporkan tim jaringan,” ujar Kontu sambil mengirim screen shot WhatsApp hasil percakapannya dengan tim jaringan. (ant)