Sore Nanti Festival Adat Tulude Bakal Meriahkan Manado, Ini Makna & Rundown Acaranya

Salah satu tua-tua adat membacakan petuah-petuah saat festival Tulude tahun 2019.

MANADO – IKISST (Ikatan Kekeluargaan Indonesia Sangihe, Sitaro Talaud) menargetkan sebanyak kurang lebih ribuan masyarakat Nusa Utara akan tumpah ruah di lapangan Sparta Tikala, Rabu (5/2/2020) sekitar pukul 15.00 Wita sore nanti.

Mereka akan hadir memeriahkan pesta adat Tulude, sebuah acara kebudayaan religius masyarakat Nusa Utara yang sudah tiga tahun berturut-berturut ini digelar Pemkot Manado yang dikemas dalam kegiatan Road to Manado Fiesta 2020.

“Kami memperkirakan ribuan warga Nusa Utara hadir. Iya, karena dukungan pemerintah kota melalui pihak kecamatan untuk menghadirkan semua warga Nusa Utara di wilayah mereka masing-masing,” kata ketua panitia Tulude 2020, Pontowuisang Kakauhe.

Menurut Ponto, upacara adat  Tulude ini merupakan kegiatan bersifat religious di dalamnya terkandung makna; wujud ungkapan syukur atas penyertaan penguasa alam raya (Genggona Langi Duatang Saruluang)  terhadap segala pergumulan hidup umat yang diwujudkan secara terindera baik melalui ungkapan doa maupun seni.

Selain itu sebagai wahana introspeksi diri dalam pengakuan iman yang dinyatakan dengan kerendahan hati di hadapan penguasa alam raya.

“Termasuk memohon penyertaan penguasa alam raya untuk kehidupan di masa mendatang yang diekspresikan dalam kerukunan persaudaraan. Setidaknya itu makna dari upacara adat Tulude ini,” jelas sekretaris IKISST Sulut ini.

Wali Kota, GS Vicky Lumentut dan Wawali Manado, Mor Bastiaan di dampingi istri tercinta dijemput secara adat sebagao tamu kehormatan.

Untuk rundown acara, akan dilakukan prosesi arak-arakan kue tamo dari Gereja Sentrum menuju lapangan Tikala. Kemudian penjemputan Wali Kota, GS Vicky Lumentut (GSVL) dan Wawali Manado, Mor Bastiaan untuk dipasangkan paporong  sebagai tanda tamu kehormatan.

Selanjutnya acara adat pemotongan kue tamo dan petuah-petuah dari tua-tua adat Nusa Utara yang dirangkaikan dengan doa berantai perwakilan enam tokoh agama di Kota Manado.

“Setelah itu pegelaran seni budaya. Ada music bamboo, masamper missal hadra/qasidah dan barongsai. Jadi acara seni budaya tidak hanya dari Nusa Utara, tapi juga  menampilkan perwakilan dari beberapa agama,” jelas Ponto yang juga sekretaris Dispora Manado.

Wali Kota GSVL dan Wawali Mor mengajak seluruh masyarakat Manado untuk menyaksikan prosesi pesta adat Tulude ini.  “Mari sama-sama torang datang ke lapangan Tikala menyaksikan pesta adat milik warga Nusa Utara ini. Torang Manado, Torang Rukun,” ungkap GSVL. (nto)