RUTH GARCIA menebar senyum manis, cantik dan berbakat bukan hanya suaranya merdu tapi gaya dancenya tak diragukan lagi. Membawa dirinya sebagai finalis satu-satunya perwakilan Manado Sulawesi Utara (Sulut) di Reality Talent Show bertaraf Internasional The Next Boy/Girl Band Indonesia.
Gadis kelahiran Manado, 21 Oktober 2000 memiliki nama lengkap Ruth Garcia Kodongan dengan sapaan akrabnya Ute. Namanya terinspirasi dari Ruth Sahanaya ini mengaku selain lincah dance dan nyanyi, ternyata bisa whistle voice.
Wajah yang cute dan terlihat seperti kucing, Ute tak menampik suka dipanggil kucing oleh kontestan lainnya.
Kepada Manadoline Kamis (8/6/2017), ia bercerita senang dan bersyukur bisa masuk menjadi finalis The Next Boy/Girl Band yang tayang di GlobalTV setiap Kamis pukul 20.00 WIB dan tayangan ulang Minggu pukul 15.30 WIB tersebut.
Ute dengan lugas dan smart bercerita Reality Talent Show The Next Boy/Girlband Indonesia, sistem audisinya sangat unik dan lebih seru.
Dengan 8 hotseat akan saling tereleminasi lalu saling selama 8 episode dipadukan gabungan dance dan nyanyi.
Menariknya setiap minggu memunculkan wajah-wajah baru.”Ada hidrolik kayak lift naik turun gitu. Jadi kita tampil dance pakai hidrolik. Ini pertama kali di Asia, sebelumnya di Belanda. Saya lihat itu yang berbeda dengan pencarian bakat lainnya. Kontestan yang ikut dengan talent-talent bagus, saya sudah sampai 6 episode,”ungkapnya yang baru saja lulus di SMAN 2 Manado, juga tetap prioritaskan pendidikan.
Lanjutnya, nanti babak eliminasi ada tim 4 boy dan 4 girl. Dalam grand final keempat formasi itu saling adu perform. Lewat voting SMS pemirsa memilih hanya satu tim yang menang.
Ute menngakui kelebihannya sejauh ini dibandingkan kontestan lainnya yakni bisa whistle voice.”Ya seperti suara Mariah Carey dengan suara tingginya yang khas,”ucap Ute dengan malu-malu.
Namun dibalik semua itu, Ute bersyukur banyak pengalaman yang tak terlupakan saat dirinya pertama kali mendapat jalur undangan khusus dari tim The Next Boy/Girl Band GlobalTV Jakarta untuk mengikuti audisi di salah satu kantor radio di Manado.
Siapa menyangka, Ute lolos mengalahkan ratusan kontestan Manado dan ribuan peserta di kota-kota besar hingga bisa masuk sebagai finalis satu-satunya perwakilan Manado Sulawesi Utara (Sulut).
“Saya memang hobbi dance dan nyanyi, di sekolah saya ikut eskul band, selain itu banyak kegiatan di luar sekolah terkait band dan nyanyi, contohnya di gereja juga suka terlibat dalam pelayanan musik,”ujar Ute yang mengaku menghabiskan masa kecilnya hingga tamat SMP di Palembang dan saat ini orang tuanya tinggal di Bali, kakaknya di Italia.
Anak dari pasangan Hersen Kodongan dan Rosye Kalalo ini mengaku, banyak pengalaman indah dan menyenangkan namun ada juga kesedihan saat awal mengukuti ajang pertama kali di Asia ini.
Begitu banyak kegiatan jadwal latihan selama karantina, tapi dirinya senang bisa ketemu teman-teman finalis lainnya yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia.
Tetapi dibalik haru gembira berselimutkan rasa bangga akan dirinya, Ute sempat merasakan hal menyedihkan saat akan mengikuti Ujian Nasional bertepatan dirinya harus di karantina.
“Puji Tuhan, diberikan kesempatan guru-guru saya untuk mengikuti ujian susulan. Selain itu hampir setiap minggu juga merasa kehilangan karena setiap perform ada tahap eliminasi tiap hotseater. Ya begitulah kompetisi, saya terima hasilnya dengan lapang data,”curhat Ute yang kini tinggal bersama tantenya di Pakowa Manado.
Dengan mengenakkan pakaian putih elegant dipadukan dengan rok mini jeans saat menemui Manadoline di Restaurant Bastianos Mega Mas, dirinya ditemani kedua teman sekolahnya optimis bisa masuk tahapan live show hingga grand final.
Walaupun persaingan hotseaters antara team girls dan team boys sangat ketat tapi dengan latihan serius dan lebih menggali potensinya, Ute tak akan kecewakan keluarga dan penggemarnya.
Tapi dibalik itu, Ute tak mungkin berjuang sendirian, ia butuh dukungan keluarga, teman-teman khususnya warga Manado Sulut.
“Kalau sekarang masih tahap episode ke-6. Jadi saya mohon warga nonton aja dulu di GlobalTV. Awal Juli masuk live show,”kata Ute yang juga bercita-cita melanjutkan kuliah jurusan pariwisata atau hubungan internasional.
Ketika ditanyai Manadoline, satu kata untuk The Next Boy/Girl Band Indonesia? Ute dengan senang mengatakan GlobalTV SPEKTAKULER merekrut anak muda.
Selain spektakuler, bungsu dari dua bersaudara ini melihat ajang talent show bisa menggali potensi anak-anak muda Indonesia.
Menurutnya, generasi muda Manado jangan malu-malu. Asal kita punya harapan. Sebenarnya dibutuhkan seseorang itu hanya sedikit keberanian sama dorongan kecil karena sebenarnya kita bisa, jangan takut jatuh karena pengalaman sangat berharga.
Dari pada kita jatuh ke hal-hal negatif seperti narkoba. Sebenarnya ada hal positif yang dapat kita lakukan agar terhindar dari hal itu, yakni latih bakat dan potensi misalnya talent dance dan nyanyi seperti di reality show The Next boy/girl Band Indonesia ini,”kunci Ute yang dikenal sopan dan lembut dalam berkomunikasi itu.
Tak disangka dengan bakatnya, Ute berhasil lolos hingga episode ke-8 dan sedikit waktu lagi menuju live show Juli mendatang.
Ute memohon dukungan doa dan voting via SMS warga Manado Sulut agar dirinya bisa masuk grand final hingga nantinya jadi jawara The Next Boy/Girl Band Indonesia. Sekali lagi tayang setiap Kamis pukul 20.00 WIB dan tayangan ulang Minggu pukul 15.30 WIB di GlobalTV.
The Next Boy/Girl Band Indonesia…
Diketahui, GlobalTV sukses merebut perhatian pemirsa melalui ajang talent search The Voice Kids Indonesia pada 2016 lalu.
Kini, GlobalTV kembali bekerjasama dengan Talpa menggelar ajang talent search terbaru, sebuah Reality Talent Show bertaraf internasional. The Next Boy/Girl Band tayang perdana di GlobalTV.
GlobalTV memilih 6 juri The Next Boy/Girl Band yang terdiri dari 3 orang juri #TEAMBOY dan 3 orang juri #TEAMGIRL.
Mereka adalah Melly Goeslaw, Gamaliel “GAC”, dan Widi Mulia sebagai juri #TEAMMGIRL. Dan untuk Juri #TEAMBOY terdiri dari Denada, Nino “RAN”, dan Armand Maulana. The Next Boy Girl/Band GlobalTV bukan sekedar ajang audisi dan kompetisi yang melahirkan talenta baru berkualitas, tapi juga merupakan ajang pembuktian dan persaingan para juri yang berkelas.
rep/editor: srikandi/Manadoline
