Sukses Revmen Indonesia Melayani di Sulut, Aspek Keteladanan dan Etos Kerja Diseriusi

Suasana kegiatan revolusi mental pada gerakan Indonesia melayani didalamnya agenda Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani dilaksanakan di Swis Bell Hotel Manado, Sabtu (27/10/2018) (foto:Ist)

MANADO– Gerakan Indonesia Melayani dibahas saat Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental (Revmen) 2018 di Sulawesi Utara (Sulut).

Dimana hal tersebut merupakan rangkaian kegiatan PKN Revmen yang telah dibuka oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani, Jumat (26/10/2018) kemarin di Sulut yang mendapat sambutan hangat oleh masyarakat daerah Nyiur Melambai.

Diketahui Revmen pada gerakan Indonesia melayani didalamnya agenda Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani dilaksanakan di Swis Bell Hotel Manado, Sabtu (27/10/2018).

Turut serta dalam acara Revmen Gerakan Indonesia Melayani, VP HC Strategic Management Telkom Indonesia Dharma Syahputra yang juga pembawa materi serta Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksana-Kementerian Keuangan Dini Kusmswsti yang juga pembawa materi.

Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi RI. Adapun rangkaian kegiatan acara dikosentrasikan pada materi yang disajikan oleh setiap pemateri tentang revolusi mental pada gerakan Indonesia melayani.

Kristiana Swasti dalam paparan materinya mengangkat tentang aspek keteladanan yang dapat menjadi penggerak bagi setiap ASN. Disamping itu juga monitoring dan evaluasi sangat dibutuhkan.

“Evaluasi merupakan implementasi dari nilai-nilai satria, yang mencakup empat aspek yakni; aspek kepemimpinan, aspek kelompok budaya pemerintah, aspek perubahan pola pikir serta aspek implementasi nilai-nilai satria dalam pelaksanaan tugas,”jelasnya.

Sementara, salah satu pembawa materi Ronny Gosal berbicara dari prespektif akademisi tentang pelaksanaan Gerakan Indonesia Melayani. Tuturnya, fokus revolusi mental Sulut adalah membudayakan etos kerja.

“Kesetaraan gender di Sulut sama rata.
Revolusi mental sesungguhnya lahir dari komitmen untuk menghidupkan nilai-nilai yang ada yakni intekritas,” katanya.

Nampak kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dari setiap peserta yang hadir dan juga pembahasan kelompok yang berkaitan dengan gerakan Indonesia melayani serta revolusi mental.

(srikandi/hm)