Sulut Peringkat 2 Indeks Kerawanan Pemilu Setelah DKI Jakarta

MANADO-Sulawesi Utara berada di peringkat 2 Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), ini terungkap ketika Bawaslu Sulut menggelar Rakor Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Provinsi Sulut, Minggu (19/2/2023).

Dengan  Tema “Merayakan Kegembiraan, Mencegah Pelanggaran” berlangsung di Hotel Sentra Manado. Menghadirkan Anggota Bawaslu RI, Deputi Bidang Teknis Bawaslu Lolly Suhenty, dan Penanganan Pelanggaran Sengketa La Bayoni.

Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Forkopimda, Perwakilan Parpol, Sejumlah Elemen Pengawasan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Juga Insan Pers.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merilis lima provinsi dengan tingkat kerawanan tertinggi dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 mengacu pada pendekatan hasil input bawaslu provinsi.

Lolly Suhenty kepala divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI menyatakan,  Sulawesi Utara menduduki posisi 2 setelah DKI Jakarta. Suhenty menyebutkan bahwa Lima provinsi IKP tinggi adalah DKI Jakarta dengan skor kerawanan sebesar 88,95, Sulawesi Utara (87,48), Maluku Utara (84,86), Jawa Barat (77,04), dan Kalimantan Timur (77,04).

” IKP Sulut peringkat 2, ini bukan main-main. Perlu gerak cepat, sejak diluncurkan desember ini menjadi milik umum, Tinggal menunggu hitungan hari, bukan lagi memperdebatkan sesuatu yang sudah selesai. Penting direfleksikan gunakan IKP ini untuk membuat kita waspada menuju 2024,” tegas Suhenty.

Sementara itu, La Bayoni Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu RI menegaskan, tujuan IKP untuk memetakan kerawanan, selanjutnya proyeksi deteksi dini untuk pemetaan penyelesaian.

Diakui Bayoni,  IKP sudah berlangsung lama, apakah IKP terbukti atau tidak terbukti.
“Kalau terbukti, bertanda komponen masyarakat tidak bekerja dengan baik,
Tapi sebaliknya, Kalau tidak terbukti berarti komponen berjalan,” ungkapnya.

Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dodndokambey dalam sambutan yang dibacakan Weldy Poli Kepala Biro Pemerintahan dan OTDA Sekda Provinsi Sulut  mengapresiasi kinerja Bawaslu Sulut.

“Apresisasi terhadap Bawaslu mengadakan rapat ini, selain keharusan juga upaya menghasilkan kwalitas Pemilu yang lebih baik lagi. Bawaslu sangat adaptif dan inovatif,” kata Poli.

Poli pun  berharap, selama ini berjalan lancar sekalipun IKP Bawaslu berada pada angka tinggi.

“Keamanan,kelancaran,kepatuhan yang dilaksanakan Pemilu sebelumnya akan ditingkatkan untuk pesta demokrasi Pemilu 2024. Kedepan menghasilkan Pemilu yang lebih baik,” katanya.

Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh ketika membuka Rakor  berharap seluruh pemangku Pemilu di Sulut dapat duduk membahas dan cegah bersama.

“Ini akan menjadi komitmen kita bersama dalam mengawal Pemilu 2024 di Sulut supaya berjalan aman,damai dan kondusif,” ungkap Mewoh.(mom)