
MANADO– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terima aspirasi elemen dan unsur perwakikan masyarakat adat Minahasa dalam mensikapi kondisi berbangsa dan bernegara, khususnya di daerah Nyiur Melambai.
Diketahui unsur masyarakat adat menggelar aksi damai menyalurkan aspirasi di ruas jalan depan kantor gubernur, Senin hingga sore (15/5/2017) tadi. Langsung di mediasi serta di fasilitasi Kapolda Sulut Irjen (Pol) Bambang Warsito, berkesempatan melakukan pertemuan bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (ODSK).
Terlebih, membahas elektabilitas serta dinamika akan tatanan bermasyarakat dan sendi-sendi sosial di Sulut. Kepada 9 (sembilan) perwakilan lintas organisasi masyarakat dan penggiat Adat Ke-Minahasa, pertemuan dan diskusi ini berlangsung hangat serta dialogis guna mengsikapi tuntutan aspirasi para pengunjuk rasa.
Gubernur Olly secara arif dan bijaksana dilandasi jiwa kenegarawan, menjawab secara lugas dan gamblang akan kompleksitas permasalahan yang mengemuka saat ini utamanya isue disintegrasi, intoleransi dan suasana batin akan kearifan lokal di daerah ini.
Selanjutnya menyikapi akan tuntutan dan aspirasi dari para perwakilan unjuk rasa damai ini, pihak Pemprov Sulut akan memfasilitasinya guna menjadi sikap dan petisi ini, sebagai rekomendasi ke Pemerintah Pusat dan para legislator di Senayan dalam menyelesaikan persoalan di daerah sebagai bagian integral dari NKRI,”jelas Olly saat pertemuan di ruang tamu kantor gubernur disela-sela demo berlangsung.
Turut serta dalam forum pertemuan ini, Ketua DPRD Sulut Andre Angouw, Sekprov Edwin H Silangen SE MS, Wakil Ketua DPRD Wenny Lumentut, Asisten Administrasi Umum Ir Roy O Roring MS, Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Roy Mewoh Msi.
Sementara secara terpisah, Olly kepada sejumlah wartawan saat selesai pertemuan tersebut menegaskan dan apresiasi kepada masyarakat Sulut telah menyatakan dan mengimplementasikan kegundahan mereka selama ini.
Kegundahan mereka sebagai rakyat Indonesia yang menjaga pancasila, kegundahan mereka melihat terjadi ketimpangan dalam persoalan hukum, intolerans, dalam beragama mereka merasa terganggu,”tutur Olly saat berada di lobi kantor gubernur, petang tadi.
“Karena mereka bukan anggota MPR, DPR RI. Maka aspirasi mereka katakan kepada gubernur. Ya, kami support tapi harus tertib. Kan kalian lihat saya datang di tengah para pendemo,”kuncinya.
(srikandi/R2LS)