Usai Dilantik, IPOTI Sulut Gelar Seminar Penanganan Orthopaedi dan Traumatologi

Tampak personil IPOTI Sulut usai dilantik.
Tampak personil IPOTI Sulut usai dilantik.

MANADO – Himpunan Perawat Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (IPOTI) Provinsi Sulawesi Utaran resmi dilantik, Sabtu (17/2) bertempat di Aula Kampus Poltekes Kemenkes Manado.

Dalam kegiatan ini, tidak hanya dilakukan pelantikan IPOTI Sulut sebanyak 38 orang, tapi juga dilakukan seminar dan workshop dengan tema ‘Peran Perawat Dalam Penanganan Dasar Kegawatdaruratan Kasus Cedera Tulang dan Otot di Pelayanan Kesehatan’ yang dihadiri 856 peserta dari berbagai daerah.

Terkait kegiatan ini, Ketua IPOTI Pusat Ns Triwidjaya Nuari H,S.Kep mengatakan pembentukan IPOTI Sulut sendiri bertujuan membangun SDM yang paham akan penanganan pasien secara professional dalam bidang orthopaedi. Dimana, Sulut sendiri dinilai merupakan prospek yang sangat baik untuk membangun jaringan kerja dan komunikasi dalam penanganan pasien dengan kemampuan yang diharapkan.

“Saya pribadi sangat mendukung dibentuknya IPOTI Sulut, dengan harapan bisa membangun arus informasi yang baik juga pengembangan sumber daya bagi teman-teman yang ada di Sulut. Dengan target, adanya pemerataan ketrampilan, informasi dalam hal pelayanan kepada pasien,” tukas Triwidjaya.

Tampak peserta terbaik dari kalangan Rescuer Unit Sar Sulut saat menerima bingkisan.

Lanjut dikatakan, perawat-perawat orthopaedi sangat dibutuhkan para dokter-dokter bedah dalam hal penanganan pasien. Juga, Sulut sebagai daerah pariwisata sangat terbantukan dengan adanya orthopaedi ini, terkait penanganan turis yang tiba-tiba dibutuhkan penanganan serius.

“Saya juga berpesan kepada pengurus IPOTI Sulut, agar bisa menyalurkan informasi secara merata kepada anggota yang ada di Sulut ini. Sehingga, secara tidak langsung bisa membentuk satu kesatuan dan pemerataan dalam hal pelayanan,” terangnya.

Sementara, Ketua Panitia Kegiatan pelantikan, workshop dan seminar Ns. Risdiyanto S.Kep menuturkan tujuan digelar kegiatan tersebut yaitu memberi infomasi kepada peserta perkembangan terkini penanganan mendasar kegawatdaruratan orthopaedi, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, serta mengetahui batasan kewenangan perawat dalam penatalaksanaan kegawat daruratan orthopaedi.

“Dalam kegiatan seminar ini ada 856 peserta yang hadir dari berbagai profesi, diantaranya yaitu perawat, mahasiswa jurusan keperawatan, paramedis, tim SAR, Tim Rescue PMI, dan Rapi. Dimana kegiatan ini dipersiapkan kurang lebih sekira dua bulan lamanya, dengan komposisi 38 personil IPOTI Sulut mewakili instansi masing-masing yaitu RS Umum Kandouw Malalayang, RS Siloam, RSUD Bolsel, RSUD Samrat Tondano, RS Bhayangkara, RS Wolter Monginsidi Teling, RSUD Noongan, dan perwakilan Dosen dari Universitas Katolik Della Salle Manado,” jelas Risdiyanto. (stenly).