Wagub Kandouw Buka Sidang Tahunan MPL dan Konsultasi BIPRA SAG Sulutteng 2022

MANADOLINE– Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw buka Sidang Tahunan Majelis Pekerja Lengkap (MPL) dan Konsultasi BIPRA SAG Sulutteng 2022 di Gereja KGPM Sentrum Kawangkoan Minahasa, Selasa (5/4/2022).

Dalam kesempatan, Wagub Kandouw mengatakan saat ini dalam menghadapi minggu-minggu sengsara bagi umat Kristen dan seiring dengan saudara saudara umat Islam menjalankan ibadah puasa adalah momentum yang pas untuk introspeksi, evaluasi, semua keberadaan kita.

Pelaksanaanya Sidang Tahunan MPL dan Konsultasi BIPRA SAG Sulutteng yang dilaksanakan di Kawangkoan melambangkan kerukunan di Sulut.

“Ini gerejanya kaum nasionalis, ini adalah simbol-simbol kedamaian, harmoni. Belum lama ini dirilis bahwa Sulut tepatnya di Kota Tomohon adalah kota nomor dua paling rukun se-Indonesia. Muda-mudahan jadi inspirasi untuk kita semua,”terang Kandouw.

Ia pun selaku pemerintah mengingatkan kepada Sinode Am Suluttenggo untuk memperluas kerjasama bukan hanya sekedar masalah-masalah religi tapi semua aspek, semua hal yang ada dalam masyarakat.

Salah satunya upaya kita memerangi Covid-19, harus tetap antisipasi dan membuktikan upaya melawan Covid-19 melalui tokoh agama paling efektif. Belum lagi penyakit di masyarakat dalam satu bulan meningkat kasus narkoba. Gereja harus maju jadi garda terdepan untuk menghadapi penyakit berbahaya dalam masyarakat,”tuturnya.

Wagub Kandouw pun menganalogikan gereja itu rantai artinya mengikat antara kapal dan jangkar. Kalau jangkar iman, gereja itu adalah rantai untuk menjaga kapal jangan hanyut ditengah arus dan gelombang.

“Kuatkan terus jangkar ini jangan sampai karatan. Sisi lain ingat juga jangan pakai rantai untuk mengikat kita, mengikat gereja, mengikat umat yang pertama jangan kita jadi ekslusif karena kita hidup di NKRI, kita hidup ditengah beragam agama,”tambah Kandouw.

Lanjutnya, jangan rantai ini mengakibatkan menjadi orang-orang yang radikal atau ekstrimis, bersama menjaga rantai gereja jangan membiarkan kita menjadi orang yang pasrah menyerah dengan keadaan.

“Motto kita awal dan akhir. Ora et Labora bekerja dan berdoa. Mari kita giring umat Sinode Am Suluttenggo bekerja dan berdoa. Mari implementasikan di tengah tengah masyarakat,”kuncinya sembari ucapkan selamat atas nama gubernur, pemerintah dan rakyat Sulut sidang resmi di buka.

(kan)