Wagub Kandouw Buka Talk Show Peringatan Hari Perempuan Internasional di Sulut, ‘Lawan Tabu Perempuan Berani Bersuara’

MANADOLINE – Memperingati Hari Perempuan Internasional 2022, Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan pentingnya kesetaraan gender dalam setiap aspek kehidupan.

Hal tersebut dikatakan Wagub Kandouw saat membuka talk show memperingati Hari Perempuan Internasional 2022, yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (P3AD) di Manado Town Square, Sabtu (12/3/2022).

Turut dihadiri Sekretaris TP-PKK sekaligus Kadis P3AD Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Direktur Utama Bank SulutGo Revino Pepah, sejumlah Kadis P3AD se-kabupaten/kota se-Sulut, serta pejabat dan stakeholder terkait.

Talk Show yang mengangkat Tema ‘Lawan Tabu, Perempuan Berani Bersuara’. Kandouw memberikan aspirasi kepada seluruh komponen masyarakat agar lebih menghargai perempuan.

“Secara umum khusus saya sampaikan, secara empiris partisipasi di gender di Sulawesi Utara saya rasa paling tinggi di Indonesia,” ujar Wagub Kandouw.

Dirinya menjelaskan, segala aspek dalam masyarakat mulai dari politik, kedudukan hingga sosial, perempuan-peremuan di Sulut sudah mendapatkan tempat yang luar biasa.

“Contohnya di Bank SulutGo, di jaman Direktur sekarang sudah ada Direksi perempuan. Sedangkan di lingkungan Pemprov Sulut, Perangkat Daerah-nya mungkin ada lebih dari 10 yang yang memimpin adalah perempuan. Itu dari aspek partisipasi gender,” bebernya.

Sementara, untuk aspek yang lebih luas, Wagub menuturkan hingga awal tahun ini kasus KDRT yang dialami kaum perempuan di Provinsi Sulawesi Utara masih cukup signifikan. Hal ini menurutnya perlu disikapi dengan lebih baik demi persamaan hak kaum perempuan.

“Kita semua tahu bagaimana KDRT di Sulut utamanya yang dialami oleh perempuan relatif masih cukup signifikan. Hal ini ini harus sama-sama kita perangi, harus diantisipasi dengan lebih baik,” tutur Wagub.

Diterangkannya, upaya memerangi ketidaksamaan terhadap hak-hak yang dialami kaum perempuan Sulut tak hanya menjadi tugas dari pemerintah, namun juga harus menjadi tugas seluruh komponen masyarakat.

“Untuk itu kerja-kerja kita masih banyak kedepan. Walaupun di Sulut dari segi empiris kesetaraan gender kita mantap, tapi di aspek lain kita harus lebih baik kalau perlu menjadi yang terbaik di Indonesia. Semoga acara ini memberikan aspirasi kepada seluruh komponen masyarakat agar lebih menghargai perempuan,”kuncinya.

(kan/*)