Warga Maasing Keluhkan Tambatan Perahu di Boulevard Dua

MANADO -Sebagai wakil rakyat, Amir liputo SH MH turun menyerap aspirasi di daerah pemilihannya Kota Manado.

Amir Liputo saat memyerahkan dana untuk pembangunan Masjid di Kelurahaan Maasing, saat reses ke III

Setelah mendengar aspirasi warga di Kelurahan Wawanosa, Liputo meluangkan waktu juga melaksanakan reses di Kelurahan Maasing, Kecamatan Tuminting.

Ketika bertatapan muka dengan warga Maasing, Amir Liputo mendengarkan keluhan soal tambatan perahu yang ada di bilangan Boulevard II.

Pasalnya, proyek yang jadi kewenangan dari Pemerintah Kota Manado sampai sekarang tak kunjung direalisasikan.

Amir Liputo ketika menyerahkan bantuan kaca mata.

“Saya mewakili masyarakat nelayan mengeluhkan tambatan perahu yang ada di wilayah Maasing. Sebelum pembuatan jembatan Bobo sudah ada komplain dari masyarakat perihal tambatan perahu tersebut,” tukas Albert Podung salah satu warga Maasing, Kamis (7/12/2017) kemarin.

Amir Liputo saat mendengarkan aspirasi warga di Kelurahan Maasing.

Dihadapan legislator Sulut, Podung mengakui tambatan perahu yang ada sekarang sudah tidak bisa digunakan lagi, padahal sekarang sudah masuk bulan Desember.

“Sekarang tiang tersebut tidak ada gunanya. Ini sudah bulan Desember, sering terjadi cuaca ekstrim, jadi banyak perahu yang rusak. Akibatnya banyak perahu yang ditambat di tengah jalan,” ungkapnya.

Warga yang lain juga mempertanyakan predikat kelurahan Maasing yang katanya menjadi kelurahan kumuh menurut hasil kajian dari Tim Kotaku.

“Informasi dari Tim Kotaku bahwa kelurahan Maasing itu dari 80 lebih kelurahan yang ada di Kota Manado termasuk adalah kelurahan yang kumuh. Jadi mohon kalau bisa supaya julukan kelurahan kumuh itu tidak ada atau bisa di tekan sampai dengan angka 0 persen, bantuannya juga bisa di berikan ke Maasing,” papar Yayuk Niode.

Mendengar berbagai pengeluhan dari warga Maasing, Aba sapaan akrab anggota DPRD Sulut dapil Kota Manado ini mengatakan, soal pembangunan tambatan perahu di wilayah Maasing akan dikoordinasikan dengan pihak Pemkot Manado.

Sedangkan mengenai julukan Maasing Kelurahan Kumuh, Politisi PKS ini menjelaskan, jika SK sudah ada penetapan bahwa kelurahan Maasing adalah kelurahan kumuh maka seharusnya bantuan pembangunan harus dikucurkan ke Maasing.

“Yang pasti, jika SK penetapannya sudah ada. Seharusnya bantuan dialirkan ke Maasing. Saya akan koordinasikan lagi dengan pak Walikota Manado,”jelas Liputo.

Untuk kegiatan reses III tahun 2017 kelurahan Maasing, Amir Liputo juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid sebesar Rp 10 juta, pembagian kacamata gratis, serta makanan pendamping berupa biskuit untuk dibagikan kepada bayi dan ibu hamil.(mom)