Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Program Hibah Air Minum

(Program Hibah Air Minum Perkotaan dipertanyakan)

 

BITUNG – Program Hibah Air Minum Perkotaan yang dianggarkan dalam APBN 2017 dipertanyakan. Pasalnya, sejak dicanangkan program tersebut oleh pemerintah pusat, realisasinya belum juga terwujud. “Mohon diperhatikan, karena kami masyarakat sangat membutuhkan air bersih,” ujar Jorry Mudeng melalui akun media sosialnya.

Dijelaskan pula, masyarakat Kelurahan Tendeki bersyukur mendapat bantuan dari pusat berupa Program Hibah Air Minum Perkotaan dari dana APBN 2017. “Namun sampai saat ini belum ada realisasi pemasangan instalasi pipa ke rumah warga atau keluarga yang mendapat bantuan sebanyak 127 kepala keluarga. Sedangkan masyarakat sudah membayar lima ratus ribu sejak
awal bulan Juni tahun 2017,” bebernya.

Sementara itu, Camat Matuari Steven Prog ketika dihubungi membenarkan adanya program tersebut. Hanya saja menurut dia program itu ditangani oleh PDAM Duasudara Bitung. “Betul itu program bantuan pemerintah pusat yang ditangani PDAM Duasudara Bitung. Tapi sewaktu diadakan sosialisasi, penerintah kecamatan hanya memfasilitasinya,” kata Prog.

Lebih jauh dikatakan juga, untuk wilayah Kecamatan Matuari, sejauh ini yang diketahuinya sudah berjalan di Kelurahan Manembo-nembo Tengah dan Menambo-nembo Atas. Tapi untuk Kelurahan Tendeki ia mengaku belum menerima informasi kalau program bantuan itu sudah direalisasi atau belum.

Menanggapi hal ini, Dirut PDAM Duasudara Bitung Raymond Luntungan mengatakan, memang untuk program hibah air minum hanya dimintai biaya sebesar Rp.500 Ribu untuk pemasangan baru. Dan dari 1000 calon pelanggan, PDAM Duasudara Bitung melakukan pemasangan 30 sambungan per harinya. “Karena banyak, maka diminta bersabar. Saat masih terus dilakukan pemasangan di rumah-rumah penduduk yang menerima bantuan tersebut,” ujar Luntungan.(hry)