Bilfaqih: Bawaslu Manado Warning Jajarannya dan Minta Publi Ikut Mengawasi

Komisioner Bawaslu Kota Manado, Taufik Bilfaqih dan Heard Runtuwene. (foto:ist)

MANADO – Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK Wahyu Setiawan Komisione KPU RI, menjadi catatan buruk bagi publik.

Meski tindakan korupsi adalah perbuatan personal, tetapi kasus ini membuat kepercayaan masyarakat kepada lembaga penyelenggara pemilu menjadi sebuah tantangan, dan akhirnya tuntutan untuk menjaga marwa lembaga harus lebih ditingkatkan.

Koordiator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubal (PHH) Bawaslu Kota Manado, Taufik Bilfaqih melakukan komunikasi intens dengan seluruh jajaran untuk sedapat mungkin meningkatkan kesadaran menjaga integritas dan kewibawaan lembaga.

“Kami ingatkan seluruh jajaran untuk bekerja sungguh-sungguh dan mampu mawas diri. Kami juga akan berkoordinasi dengan KPU Manado, untuk bersama membangun kinerja yang positif agar publik percaya dengan aktivitas kita,” ujarnya.

Bilfaqih juga menghimbau agar masyarakat ikut terlibat dalam mengawal proses pemilihan kepala daerah tahun 2020. “Rakyat ikut awasi kami, perhatikan kinerja kami, terus kritik dan kontrol agar tidak ada lagi tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan,” ungkapnya.

Bawaslu Manado, menurutnya akan meningkatkan ketegasan baik dalam mencegah maupun melakukan penindakan.

Dalam catatan pilkada, penyelenggara di Kota Manado pernah mendapat sanksi teguran bahkan pemecatan. Tentu, ada aksi-aksi yang melanggara, karenanya pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado tahun 2020 harus ada formula terbaik dalam rangka menangkal hal-hal yang merusak agenda 5 tahunan. (hcl)