Support Anak-Anak Usia Dini Hafal Al Quran, LPTQ Sulut dan RAL Manado Luncurkan Program Rumah Tahfidz

Foto bersama perwakilan LPTQ Sulut, GM Ral FM Syarif Darea, HJ. Nurhayati Dauh, Kepala Lingkungan setempat, Imam Mesjid, dan tokoh masyarakat muslim.

MANADO — LPTQ  Sulut dan Ral Manado dalam sinerginya kembali meluncurkan program luar biasa dan sangat menyentuh masyarakat yaitu Rumah Tahfidz, yang bertempar di Kelurahaan Maasing, Kecamatan Tuminting, senin (11/3) malam hari.

Dalam kesempatan itu, selaku tokoh masyarakat Tuna Karim memberikan apresiasi kepada kedua pihak yaitu LPTQ yang diketuai H.Herson Mayulu dan Ral Manado yang dipimpin General Manager Syarif Darea.

“Saya sangat mengapresiasi program ini, yang mana ditujukan buat anak-anak untuk belajar bahasa Arab. Sebab, baikknya sejak usia anak-anak sudah diikutkan program bahasa Arab, yang sekanjutnya bisa memberi hasil sampai ke penguasaan pengajian Al Quran,” tukas Karim.

Lanjutnya,  karena bagaimanapun, jika sudah remaja maka sudah lain hasilnya bila baru diikutkan program membaca bahasa arab. Seperti pengalaman saya dalam belajar mengaji, ada yang cepat mengerti, ada yang lambat. Adapun yang sampai tua belum tau dengan baik, karena belajar pada umur sudah tua. Sebab itu, lebih baik pada umur yang masih muda untuk diajarkan mengaji dan belajar membaca bahasa arab.

“Hal ini juga perlu juga bantuan dari orang tua, untuk memotivasi, membimbing anak-anak menjadi lebih rajin dan giat untuk mengaji,” tambahnya.

Sementara, Syarif Darea selaku General Manager Ral FM mengatakan program ini sudah lama diagendakan bersama Ketua LPTQ Sulut H.Herson Mayulu.

Syafir Darea saat memberikan sambutan

“Termasuk membicarakan apa saja persoalan yang ada di masyarakat, terlebih khusus untuk kehidupan masyarakat muslim. Dan dari analisa kami, ada 4 masalah. Pertama terkait penguasaan bahasa Arab, Imam, tukang mandikan mayat yang juga sudah berkurang, terutama di kelurahan maasiang. Orang-orang ini saat ini sudah banyak dilupakan. Nah, kemudian dari pembicaraan itu, muncul ide untuk mengadakan rumah tahfidz,” beber Darea, menceritakan.

Sambungnya, bersama pak H. Herson Mayulu, ditetapkan kelurahan maasiang menjadi tempat uji coba pembangunan rumah tahfidz. “Selain rumah tahfidz, saat ini juga sedang diusahakan untuk lahan pekuburan masyarakat maasiang, dan saat ini sementara dalam pembuatan legalitas dokumen. Yang mana, lahan pekuburan keluarga yang akan saya jadikan pekuburan umum untuk masyarakat Maasing,” terang Darea.

Selanjutnya, Ketua LPTQ Sulut H.Herson Mayulu yang diwakilkan oleh Sekretaris LPTQ mengatakan saat ini pak H.Herson belum berkesempatan hadir, karena dalam agenda kedukaan. Namun, terkait program ini kami sangat mendukung. Karena di sulut sangat kekurangan lembaga tahfidz. Dengan adanya lembaga ini, anak-anak yang sudah menguasai bahasa Arab, bisa diikutkan lomba bahkan sampai ke tingkat nasional.

Dalam kesempatan itu, juga terlihat tokoh muslim lainnya, Hj. Nurhayati Daud, yang juga sangat mendukung rencana pembangunan Rumah Tahfidz. “Ya saya sangat mendukung karena ini program yang sangat baik, terutama dianjurkan bagi anak-anak muslim sejak usia dini. Semoga dengan adanya program ini, banyak anak-anak muslim yang pandai membaca bahasa arab,” pungkas Hj. Nurhayati. (swb).