Akui Pariwisata Sulut Cantik dan Indah, Jokowi: Jangan Kalah Dengan Bali

Presiden Jokowi berdialog dengan warga saat menghadiri acara penyerahan sertifikat hak tanah untuk rakyat, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sulut, Kamis (4/7) sore. 

Setelah seharian mengunjungi sejumlah tempat wisata, mulai dari Minahasa Utara dan ke Likupang, dan akan dilanjutkan ke Bitung pada Jumat (5/7) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah ingin mengembangkan wisata di Sulawesi Utara (Sulut) yang ekonominya tumbuh karena wisata, dan akan tumbuh lebih baik juga karena wisata.

“Pemerintah pusat memberikan dukungan, misalnya kayak jalan, jalannya sempit ya digedein, pantainya di perbaiki, bandaranya tadi kita lihat waduh terminalnya kurang gede, sekarang ini baru bisa nampung penumpang 2 juta nanti Agustus 2020 akan selesai terminalnya digedein menjadi 6 juta penumpang,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 2.000 sertifikat hak tanah untuk rakyat, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sulut, Kamis (4/7) sore.

Menurut Presiden tadi sudah diputuskan di lapangan, pembangunan terminal itu langsung dikerjakan, September mulai Agustus 2020 selesai, kerja siang malam. Sementara soal runway Bandara Sam Ratulangi yang dilaporkan kurang panjang, menurut Presiden Jokowi, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang runway agar pesawat badan besar bisa turun di Manado.

Selain jalan digedein, runway dipanjangin, terminal bandara digedein, Presiden Jokowi juga meminta agar plasa untuk pantai juga diperbaiki.

“Ya memang seperti itu bekerja, orang datang kesini kemudian melihat cantik indah bagus, ya akan kembali lagi. Jangan kalah dengan Bali suatu saat nanti,” ujar Kepala Negara.

Kepala Negara menuturkan,  sekarang boleh kalah tetapi perlu keramahan penduduknya, perlu sampah jangan dibuang di mana-mana, kita harus mulai hal – hal seperti itu, restoran – restoran warung – warung yang bersih, toiletnya yang bersih, harus seperti itu memulai membudayakan.

“Kalau ndak, berat mengembangkan wisata di Sulawesi Utara, di Manado, di Bunaken, di Likupang, di mana lagi, yang pulau itu dimana, Pulau Lembeh, yang katanya cantik, saya belum kesana, besok mau kesana,” tutur Kepala Negara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut mendampinginya dalam kunjungan ke Sulut, ungkap Presiden, sempat berbisik padanya jika pembangunan berbagai fasilitas infrastrutur di daerah itu mahal.  Tetapi Presiden mengingatkan, meskipun mahal nantinya akan ada incomenya yang masuk dari para wisatawan gitu lho, ada devisa masuk dari wisatawan.

“Kita juga punya hitung-hitungan mengeluarkan tetapi punya hitung-hitungan kembali ke negara apa, bukan awur-awuran, bukan mengeluarkan aja yang bener aja endak,” tegas Presiden Jokowi.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (setkab/swb).