
MANADO – Event Internasional ketepatan mendarat bertajuk Paragliding Accuracy Word Cup (PGAWC) Seri 1 di Manado yang berlangsung di Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa H.V Worang Kecamatan Bunaken hari kedua pada Sabtu (18/03/2017) terpaksa ditunda.
Penundaan itu disebabkan angin kencang yang bisa membahayakan keselamatan 85 paraglider dari 10 negara, Belarusia, China, Hongkong, Indonesia, Jepang, Philipina, Serbia, Singapura, Korea Selatan dan Canada.
Rencananya oleh pihak panitian dan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), lomba kejuaraan dunia ekstrem ini akan dilanjutkan, Minggu (19/3/2017) pagi ini.

“Angin kencang ini sangat berbahaya bagi para peserta kejuaraan Paragliding. Untuk menjaga keselamatan peserta hindari accident (kejadian) panitia memutuskan hari ini dihentikan direncanakan Minggu pagi. Kejuaraan akan dimulai dengan start lebih awal memaksimalkan kondisi yang lebih Baik,” kata Toni Susanto BGD ADAM dari Bali kepada manadoline.com.
Dia mengakui, lokasi PGAWC Seri 1 pertama di Kota Manado beda dari daerah-daerah yang dipakai kejuaraan di beberapa daerah di Indoensia.
Gunung Tumpa punya keunikan alam yang luar biasa dan menakjubkan. Rindangnya hutan alam Kota Manado membawa nikmat sejauh mata memandang saat berada di udara.
“Pemandangannya sangat indah dan menajubkan. Latarbelakang laut dan pulau Bunaken serta ridangnya hutan alam Sulawesi Utara. Sayang, tantangan yang lebih besar hari ini yakni faktor arah dan kecepatan angin yang kurang bersahabat. Kita berharap kondisi cuaca minggu pagi tidak seperti ini dan memungkinkan untuk berlomba,” kunci Toni. (ivan)