Dari Manado Untuk Indonesia, Manado Fiesta Menyatukan Perbedaan

Barisan Suku Batak hadir memeriahkan Karnaval Manado Fiesta.

MANADO – Kekayaan keanekaragaman yang dimiliki Kota Manado seperti perbedaan suku, golongan, budaya, agama, ras, gender, dan karakter melebur dalam satu rasa cinta untuk manado diberkati. Bukti ini nyata terlihat melalui budaya hidup rukun, damai dan tentram, yang selama ini terus dijaga masyarakat Kota Manado dengan tidak pernah menolak yang namanya ‘perbedaan’.

Barisan suku Gorontalo dipimpin Plt Sekkot Manado Rum Usulu.

Belum lama ini, Kota Manado menyelenggarakan iven spektakuler berkelas internasional, Manado Fiesta 2017. Kegiatan yang dilaksanakan selang 10 hari mulai dari 1 sampai 10 September ini, sudah menarik perhatian ribuan warga. Bukan saja orang manado, tapi juga para pengunjung yang datang dari luar Kota Manado, hingga turis mancanegara.

Tampil dengan pakaian adat Minahasa kabasaran, TNI serukan kesatuan dalam perbedaan.

Konon, iven Manado Fiesta digadang-gadang menjadi perayaan tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Manado dan dipersembahkan untuk semua warga yang ada di manado.

Barisan Forum Pelangi Sulut serentak meriahkan Karnaval Manado Fiesta 2017 dengan gaun panjang dilengkapi mahkota menggunakan ikan diatasnya.

Bukti kongkrit kerukunan masyarakat Kota Manado tanpa melihat perbedaan, juga ditampilkan pada pembukaan iven Manado Fiesta 2017, dalam Karnaval Fish and Coral (FisCo), yang dibuka langsung oleh Dirjen Otda RI Soni Sumarsono, didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw, Sabtu (2/9).

Barisan umat Hindu Bali saat menampilkan tarian Cha Cha Cha.

Dalam pelaksanaan kegiatan, juga terdengar bisikan dari beberapa tamu khusus di panggung utama pembukaan Karnaval Manado Fiesta, mengatakan kesukseskan acara tersebut tidak lepas dari ‘Duet Maut’ Walikota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Bastiaan. Kalimatnya berbunyi ‘Manado Fiesta bukan iven sembarangan, ini spektakuler. Apalagi kegiatan seperti ini baru pertama kali hadir yang terdiri dari beberapa rankaian kegiatan, yang tentunya sangat menguras tenaga, pikiran dan waktu.

Tidak pandang umur, Manado Fiesta 2017 merangkul yang muda, tua ataupun anak-anak untuk tampil unjuk kebolehan.

Sementara, dalam beberapa kesempatan yang berbeda, Dirjen Otda Soni Sumarsono, Gubernur Sulut Olly Dondokambey serta Walikota Manado GS Vicky Lumentut mengharapkan hal yang sama, bahwa Manado Fiesta harus digelar setiap tahun. Bila perlu, ajang tersebut dijadikan momen ‘baku dapa, lomba, saling mengenal antara kelompok satu dengan kelompok lainnya’ yang turut memberi rasa kesatuan dari banyaknya perbedaan yang ada. (sten).

Suku Papua saat tampil di Manado Fiesta 2017.