Dekranas Award 2019, Rita Tamuntuan Presentasikan Kerajinan Sulut

MANADOLINE– Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ir. Rita Maya Dondokambey Tamuntuan presentasikan kerajinan Sulut di Ajang Dekranas Award 2019.

Ketua Dekranasda Sulut Ir Rita Dondokambey Tamuntuan saat presentasikan kerajinan Sulut di Rumah Kriya Asri, Gedung Dekranas, Jakarta, Rabu (4/9/2019) (foto:Ist)

Ibu Rita bersaing di kategori Pembina Utama antar daerah tingkat provinsi. Untuk memenangi Dekranas Award, maka harus meyakinkan 5 Juri lewat presentasi dan wawancara di Rumah Kriya Asri, Gedung Dekranas, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Juri akan mengorek visi, misi, program dekranasda dalam upaya memajukan industri kerajinan.

Ibu Rita berkesempatan maju presentasi dan wawancara. Satu di antara juri yakni Rahardi Ramelan, Mantan Menteri Perindustrian RI.

Istri Gubernur Olly Dondokambey ini mengulas Kerajinan Sulut yakni lebih banyak ke batok kelapa, kain koffo dan kain bentenan.

Ibu Rita mengatakan, Dekranasda Sulut sudah menetapkan visi menjadi lembaga yang andal dalam mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.

Dalam pencapaian visi tersebut maka misi pelaksanaan pembangunan industri kerajinan di Sulut adalah menjadikan SDM pengrajin yang unggul dalam mengembangkan, dan melestarikan kerajinan yang berbasis potensi daerah.

Dekranasda sebagai mitra kerja pemerintah yang bertugas membantu pemerintah melakukan pembinaan bagi IKM kerajinan.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut, didukung dengan kepengurusan yang berjumlah 50 Orang, terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, pengusaha dan pengrajin.

Program dilakukan Dekranasda, pertama berkaitan dengan manajemen usaha, selain dilaksanakan bimtek, juga dilakukan kegiatan temu usaha dan fasilitasi pemasaran dan kerja sama dengan pengusaha lokal.

Kedua, peningkatan daya saing, semisal kegiatan bimtek pengembangan wirausaha baru, fasilitasi IKM magang.

“Terakhir magang di sentra pengembangan tenun di Pekalongan,” kata Ketua Tim Pembina PKK Sulut ini.

Memberikan bantuan mesin peralatan, pendampingan desain produk dan kemasan.

“Kita bekerja sama dengan balai besar kerajinan di Jogja,” ujarnya.

Mempromosikan hasil karya pengrajin, di samping melakukan kegiatan pameran juga dilaksanakan melalui kegiatan Parade Kain Khas Daerah, dinamakan event Kemilau Kain Khas Sulut. Ada pula Fashion Show The Beauty of Kaeng North Sulawesi.

“Kita juga bekerjasama dengan pengusaha lokal menyiapkan souvenir untuk acara-acara resmi di daerah, dan juga dengan kedutaan Jepang menyiapkan souvenir untuk acara resepsi kenegaraan,” kata dia.

Adapun hasil dicapai antara lain , bertambahnya jumlah IKM kerajinan mandiri, meningkatnya permintaan produk kerajinan baik dalam dan luar negeri.

“Para pengrajin saat ini secara mandiri telah melaksanakan usahanya secara berkesinambungan serta berinovasi membuat produk sesuai permintaan pasar,”kuncinya.(srikandi)