Dugaan Adanya Perlawanan Dari Para Penambang Bowone, Kapolres: Kita Tetap Mengedepankan Pre-Emtif dan Preventif

Foto ilustrasi penambang emas tradisional (Sumber Foto Google).

Tahuna- Sudah sejak Jumat (6/3) kemarin, aktivitas penambangan emas di Kampung Bowone diberhentikan oleh pihak Kepolisian Polda Sulut, khususnya Polres Sangihe. 
Tentunya hal ini mengundang reaksi dari berbagai pihak, khususnya para penambang emas tradisional itu sendiri.

Dimana pada Senin (9/3) di Gedung Paripurna DPRD Sangihe, para perwakilan komunitas penambang emas tradisional Bowone, menyampaikan aspirasinya menuntut para anggota DPRD, bisa memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.

Kepada media ini Kapolres Sangihe AKBP Tony Budhi Susetyo mengatakan, penutupan tambang di Kampung Bowone merupakan intruksi dari Kapolda Sulawesi Utara. 

“Jadi penambangan itu selama tidak ada ijin yang resmi atau yang legal, tetap akan dilarang. Saya juga mendapat perintah dari atasan atau pimpinan, untuk menertibkan tambang-tambang liar yang tidak ada ijinnya,” kata Kapolres. 

Disinggung tentang akan adanya perlawanan dari para penambang emas tradisional yang merasa dirugikan, Kapolres akan berkoordinasi dengan Polda Sulut. Dan tetap akan mengedepankan preventif dan preemtif dalam masalah tambang ini. 

Kapolres Sangihe AKBP Tony Budhi Susetyo.

“Tentunya nanti akan kita laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjutnya seperti apa. Tapi tetap kita mengedepankan upaya-upaya preemtif dan preventif, artinya kita kasih arahan, himbauan kepada masyarakat,” ujar Kapolres.

Lanjut dikatakan Kapolres, dengan arahan dan himbauan kepada masyarakat yang menambang, agar untuk sementara ini, kembali dulu bekerja ke profesi awal. Dan Kapolres berkeyakinan bahwa banyak yang bekerja sebagai penambang di Bowone, bukan berasal dari kampung itu. 

“Dengan arahan itu, supaya bisa bekerja kembali ke pekerjaan awal, mungkin sebagai petani atau nelayan. Dan sebagian besar saya yakin, bukan masyarakat dari situ yang menambang, banyakan pendatang ke situ, yang ada di sana,” ungkapnya. 

Dirinya pun menyatakan kesiapannya jika dipanggil pihak DPRD Sangihe dalam Rapat Dengar Pendapat bersama para penambang emas tradisional di Kampung Bowone. 

“Intinya kapan saja dan dimana saja, InsyaAllah saya siap. Masyarakat tetap kita tampung pendapatnya,” pungkasnya. (Zul)