MANADO-Naiknya harga cabe di Sulawesi Utara mendapat perhatian serius dari DPRD Sulut, khususnya Komisi II bidang Perekonomian dan Keuangan. Bahkan Komisi II menduga harga cabe yang naik ini dicurigai ada permainan pedagang berskala besar atau kartel.
Ketika pembahasan dengan Dinas Pangan Sulut, Senin (17/7/2017), Ketua Komisi Cindy Wurangian menuntut adanya terobosan dari instansi tersebut.
“Kami berharap ada terobosan baru. Jangan hanya memakai cara lama dalam mengatasi permasalahan harga cabe. Jangan hanya sampai pemberian bibit saja, tapi harus mampu mengatasi permasalahan yang sering terjadi setiap tahun,”tegas Wurangian.
Sementara itu, Kadis Pangan Sulut Rudy Mokoginta dalam pembahasan mengakui naiknya harga cabe ini, pihaknya bersama dengan dinas lain membentuk tim guna mengatasi inflasi harga di pasaran.
“Kami membentuk tim Pengendali Inflasi Daerah. Didalamnya Dinas Pangan tergabung bersama Dinas Pertanian, perdagangan, Bank Indonesia, Bulog dan pihak kepolisian untuk melakukan penelusuran,”ungkap Mokoginta.
Mokoginta membenarkan salah satu penyebab naiknya harga cabe karena adanya kartel. “Naiknya harga Cabe karena ada permainan pedaganh besar. Makanya dalam membongkar ini TPID akan melibatkan polisi. Jika kedapatan akan ditindak tegas,”jelas Mokoginta sambil mengakui naiknya harga cabe juga karena pedagang memilih membeli cabe dari luar seperti Surabaya dan Makassar. (mom)