MANADO-Diangkatnya Benny Rhamdani
sebagai Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) oleh Presiden Jokowi, telah melalui kajian yang matang.
Wenny Lumentut
Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Sulut serta Ketua Fraksi Nyiur Melambai, Wenny Lumentut (WL).
Diakui WL, Benny memang pantas dan qualified di jabatan tersebut. Senior HIPMI angkatan 1990-an mengakui jika dirinya dulu berseberangan dengan Benny Rhamdani saat Pilpres.
“Dulu saya berseberangan dengan Benny Rhamdani saat Pilpres. Tapi tidak etis belum bekerja sudah dicap tak punya kapasitas,”tegas Politisi Gerindra dapil Tomohon-Minahasa.
Lanjut WL, Jokowi tentu sudah mempertimbangkan berbagai macam aspek sebelum mengangkat dan melantik Benny Rhamdani serta disesuaikan aturan. Sebagai aktivis 98, Benny dikenal getol dalam memperjuangkan hak-hak maupun ketidakadilan
Wenny pantas geram. Karena tampilnya Rhamdani membuat Sulut punya dua wakil di kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin. Selain Benny, ada juga Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.
Seperti diberitakan salah satu media online, peneliti Formappi Lucas Karus menyayangkan pengangkatan Benny Rhamdani oleh Jokowi. Benny dinilainya tak punya kapasitas dan track record kurang baik.
“Janganlah kita apriori dulu. Belum bekerja sudah diragukan. Di mana-mana ada evaluasi penilaian kinerja,” ungkap WL. (mom)
