ODSK Langsung Bawa Bantuan dan Tinjau Lokasi Pengungsi Asal Sulut di Wamena

MANADOLINE– Kepedulian Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw (ODSK) atas warganya yang terdampak kerusuhan di Wamena, Papua terjadi beberapa waktu lalu. Terbukti, dengan meninjau sekaligus membawa bantuan kepada korban pengungsian.

Tim Pemprov terdiri dari Kepala Badan Bencana Daerah Drs. Joy Oroh, Kepala Badan Kesbang Drs. Meky Onibala M.Si dan Kepala Biro Pemerintahan DR. Jemmy Kumendong M.Si bersama Pejabat dari Dinas Sosial saat meninjau sekaligus membawa bantuan kepada korban yang mengungsi di Wamena

Dimana, kerusuhan terjadi di Wamena Papua telah mengakibatkan terjadinya gelombang pengungsi yang sangat besar ingin keluar dari Wamena, terutama warga pendatang trauma dengan kejadian kerusuhan tersebut, termasuk pendatang yang berasal dari Sulawesi Utara.

Menyikapi hal tersebut Gubernur Sulawesi Utara menugaskan Tim Pemprov terdiri dari Kepala Badan Bencana Daerah Drs. Joy Oroh, Kepala Badan Kesbang Drs. Meky Onibala M.Si dan Kepala Biro Pemerintahan DR. Jemmy Kumendong M.Si bersama Pejabat dari Dinas Sosial untuk meninjau sekaligus membawa bantuan kepada korban yang mengungsi.

Ketika tiba di Bandara Sentani, Tim Pemprov dijemput para pengurus Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) di Papua bersama dengan ormas adat Minahasa dan langsung diarahkan menuju lokasi pengungsian di Dunlop Sentani.

Warga yang mengungsi

Terdapat sekitar 75 orang pengungsi di tempat ini dan melakukan dialog untuk mendapatkan masukan secara langsung hal apa yang dibutuhkan dan menyentuh langsung kebutuhan para pengungsi.

Dari dialog yang dilakukan ternyata dibutuhkan adalah bagaimana caranya para pengungsi yang masih berada di Wamena untuk keluar karena banyaknya pengungsi yang menunggu list, makanan dan pakaian serta kebutuhan untuk pulang ke Manado karena merasa tidak kondusif lagi untuk tinggal di Wamena. Masukan tersebut ditampung dan di diskusikan untuk kemudian akan ditindaklanjuti.

Disamping pengungsi yang ditampung saat ini, juga banyak pengungsi ditampung langsung oleh keluarga masing – masing bahkan ada yang sudah melanjutkan perjalanan pulang ke Manado.

Selanjutnya Tim Pemprov juga berkunjung ke lokasi penampungan pengungsi asal Sulut di Kehiran Sentani, hari ke dua Sabtu (5/10/2019) rencananya Tim Pemprov akan menuju ke Wamena.

Diketahui, kerusuhan Wamena terjadi berawal dari unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) lalu. Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang. (srikandi/*)