Peringati Kematian Yesus, Tewu Ajak Jemaat Saling Mengampuni

Perjamuan Kudus Jemaat GMIM Sola Fide Uner, memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, dipimpin Pdt Matulandi A Tewu MTh.
Perjamuan Kudus Jemaat GMIM Sola Fide Uner, memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, dipimpin Pdt Matulandi A Tewu MTh.

MINAHASA — Memperingati hari kematian Yesus Kristus di Kayu Salib, seluruh umat Kristiani terlebih khusus Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Jumat (14/4/2017), mengadakan Perjamuan Kudus tak terkecuali GMIM Sola Fide Uner Wilayah Kawangkoan Satu.
Sebelum Perjamuan Kudus, seluruh jemaat disuguhkan Firman Tuhan yang dipimpin Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Kawangkoan Satu Pdt Matulandi A Tewu MTh.
Dia mengajak jemaat untuk terus hidup taat, karena ketaatan penting dalam kehidupan.
“Ketaatan sangat penting bagi kehidupan kita, apalagi ketaatan yang memiliki hati sebagai hamba. Jadi mari bangun ketaatan di dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam berjemaat,” ajak Tewu yang juga Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Sola Fide Uner.
Selain itu peringatan Jumat Agung juga diharapkan, jemaat dapat saling mengampuni.
“Sesuai perintah Firman Tuhan, kita harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya mengampuni tanpa batas, tanpa syarat dan harus tuntas,” terang Tewu.
Namun Tewu menjelaskan pengampunan yang sejati hanya ada pada Yesus Kristus Sang Juruslamat.
“Pengampunan tanpa batas dan terus-menerus sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus, karena Dia sudah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, juga mengampuni musuh-musuhnya, sampai Dia mati di kayu salib,” ujarnya.
Mengakhiri khotbah, Tewu mengatakan manusia harus terus belajar mengampuni karena hal tersebut bisa membuat hati jadi ikhlas, tanpa beban dan berpikir positif.
Di tambahkannya, jangan ingat apa yang sudah Tuhan lupakan yakni dosa, dan jangan lupakan apa yang sudah Tuhan ingatkan yakni Firman. (fensen)