Pimpin Ibadah di Kantor BI Sulut, Ini Pesan-Pesan Penatua GSVL Dalam Khotbahnya

MANADO – Walikota Manado GS Vicky Lumentut yang juga sebagai Ketua Komisi Pria Kaum Bapa (PKB) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), diundang menjadi Khadim dan memimpin ibadah keluarga besar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), di gedung BI, Rabu (24/10).

Saat membawakan khotbah, Penatua Vicky menuturkan kesetiaan dan kepatuhan Nuh kepada Allah patut diteladani. Karena kepatuhan itulah, Nuh dan keluarganya selamat dari bencana besar air bah yang pernah terjadi di bumi ini.

“Nuh bergaul dengan Allah dan dipakai untuk mengajarkan kebenaran. Dimana, proyek besar yang disuruh oleh Allah yaitu untuk membuat bahtera, dan Nuh dengan penuh sukacita tidak menolak perintah Allah itu,” tandas Penatua Vicky Lumentut.

Lanjutnya, kepatuhan dalam kesetiaan kepada Allah menunjukan Nuh sangat dikasihi Allah, dibanding orang-orang yang hidup dizamannya. Sementara, mengenai pemanfaatan kemajuan teknologi dewasa ini, dikakan Penatua Vicky agar dipergunakan untuk kebaikan. Seperti penggunaan media social yang dijadikan sebagai alat untuk menyebarkan ujaran kebenaran yang membawa damai sejahtera dan sukacita.

“Marilah kita menggunakan teknologi dengan baik dan benar, karena kemajuan teknologi saat ini sangat pesat. Dimana-mana orang lebih suka menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, WhatsApp, dan lain sebagainya sebagai sarana berkomunikasi, namun gunakanlah teknologi itu untuk menyebarkan ujaran kebenaran yang membawa kedamaian bagi sesama manusia,” papar Penatua Vicky Lumentut.

Pungkasnya, jangan gunakan teknologi untuk menyengsarakan orang lain, atau mematikan orang lain. Apalagi, bersifat hoax dengan tujuan membunuh karakter kita sebagai orang percaya. Kerja adalah ibadah yang harus kita lakukan.

“Kalau kita ingin seperti Nuh, kita harus bergaul dgn Allah. Doa dan firman adalah sangat penting, agar kita dapat bergaul dengan Allah, dan kita dapat diajarkan tentang hidup yang teratur dan takut akan Tuhan. Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan bersama Tuhan,” tutup Penatua Vicky. (penhum/swb).