PKM Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Meningkatkan Usaha Pertanian di Kelurahan Walian Satu-Tomohon

Tampak lokasi yang terlihat masih lahan kosong.
Tampak lokasi yang terlihat masih lahan kosong.

TOMOHON – Berdasarkan observasi yang dilakukan, saat ini masyarakat tidak lagi menganggap pertanian sebagai sebuah mata pencaharian yang menguntungkan yang pada akhirnya beralih dan meninggalkan lahannya. Pemanfaat lahan tidur disertai dengan perbaikan pola tanam dengan diversifikasi komoditas dapat memperkaya jenis sumber penghasilan Petani sehingga nantinya bisa mendapatkan penghasilan.

Banyaknya lahan yang tidak dikelola padahal bisa produktif tentunya menjadi perhatian khusus untuk mendorong masyarakat mengolah tanah mereka sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bimbingan teknis dan pendampingan harus dilakukan untuk pemanfaatan potensi yang ada di sekitarnya. Potensi yang dimaksud adalah adanya pertumbuhan kesejahteraan kelompok tani. Hal ini menggambarkan bahwa sesungguhnya potensi yang ada bisa dimanfaatkan dan memiliki keterkaitan yang erat. Di satu sisi ada lahan yang bisa diolah, iklim yang cocok untuk bertani, ada kelompok masyarkat, dan adanya pendampingan Program Kemitraan Masyarakat.

Tampak lahan yang sudah dilaksanakan aktivitas penanaman.

Sebab itu, Kelurahan Walian Satu Kota Tomohon adalah Lokasi yang dipilih oleh Dr Ir Grace AJ Rumagit, MSi (Ketua) NIDN 0027086403 dan Dr Ir Melsje Yellie Memah, MSi (Anggota) NIDN 0027086403 untuk Memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan lahan tidur untuk peningkatan usaha pertanian sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan maksud mewujudkan bentuk aksi nyata untuk memfasilitasi sekaligus membekali mereka pengetahuan dan keterampilan yang bisa langsung diterapkan di tingkat kelompok masyarakat. Sehingga kemandirian ekonomi kelompok masyarakat di lokasi ini bisa terbangun. Dimana, dengan adanya kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Ristekdikti menjadi sangat penting.

Terkait program PKM ini, selaku Ketua, Dr Grace Rumagit mengatakan hasil yang dicapai diantaranta pertama, adanya peningkatan pengetahuan dan daya kelola usaha pertanian dengan pengelolaan secara berkelompok melalui bimbingan dan pendampingan kepada kelompok tani yang berfokus pada materi untuk mendinamisasikan.      Kedua yaitu diversifikasi pertanian untuk menghindari ketergantungan pada satu hasil pertanian. Dengan pembagian diversifikasi adalah jenis cabai, jagung manis,  dan daun bawang.

“Ketiga, kelompok tani dapat membuat pembukuan sederhana dari hasil kegiatan usaha. Hasil perhitungan tersebut dapat memberikan informasi kepada kelompok tani mengenai total jumlah pengeluaran yang terjadi selama mengelola lahan, dan keempat adalah peningkatan kualitas produksi. Capaian ini diperoleh dengan cara Intensifikasi yang disertai dengan pelatihan dan pendampingan,” terang Enci Grace sapaan akrabnya.

Salah satu gambar dilakukannya proses panen jagung.

Lanjut dijelaskan, untuk tahapan berikutnya meliputi pelatihan dan pendampingan lanjutan mengenai pemasaran hasil pertanian. Pelatihan  dan pendampingan ini di maksudkan agar kelompok tani bisa mengetahui cara dan teknik pemasaran yang efisien.

“Pelatihan lanjutan pembuatan laporan laba rugi : Ketika kelompok tani sudah bisa memasarkan dan menjual hasil pertanian, maka ada pendapatan yang akan di dapatkan kelompok tani. Pelatihan pembuatan laporan laba rugi dimaksudkan agar kelompok tani bisa menghitung keuntungan dengan cara pendapatan atas hasil penjualan dikurangi dengan pengeluran dari kegiatan usaha pertanian ini. Dan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan, maka akan dilakukan evaluasi untuk melihat hal-hal apa yang perlu diperbaiki kedepan,” tukas Grace Rumagit.

Ditambahkannya, untuk kesimpulan dari PKM ini yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam mengelola lahan. Keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh kelompok tani saat ini sudah meningkat. Selanjutnya, bimbingan dan pendampingan intensif yang di lakukan oleh tim membuat kelompok tani mengalami peningkatan wawasan dalam bertani. Dan keterbatasan dalam pendanaan membuat petani malas untuk mengelola lahan dan memilih untuk mencari pekerjaan lain. Tapi dengan adanya bantuan pendanaan dari DP2M DIKTI membuat usaha pertanian boleh terlaksana.

“Untuk saran, melihat keberhasilan program kemitraan masyarakat ini yang membuat masyarakat dalam hal ini kelompok tani lebih berkembang dalam segi pengetahuan, keterampilan dan juga kesejahteraan diharapkan program seperti ini dapat terus berlanjut sehingga lebih banyak lagi kelompok masyarakat yang bisa terbantu,” pungkas enci Grace Rumagit didampingi enci Melsje Memah. ***

Penulis : stenlybeteng.