Program Makan Siang dan Susu Gratis Hampir Setara Biaya Pembangunan IKN, Haruskah Kita Hutang Lebih Besar Lagi? Realistis Atau Hanya Janji Manis?

MANADOLINE– Program makan siang dan susu gratis yang diusung Prabowo-Gibran menuai banyak kontroversi.

Ilustrasi (hops.id)

Selain dianggap aneh, program ini pun dianggap menyita anggaran yang terlalu besar.

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo- Gibran, Hashim Djojohadikusumo, secara gamblang menyebut bahwa anggaran makan siang dan susu gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun.

“Tiap hari nih kita akan berikan makanan gratis untuk 82,9 juta jiwa minimal, minimal, dan saya bisa katakan bahwa dana untuk ini, program ini akan memakan dana 450 triliun (rupiah) setiap tahun,” kata Hashim dalam acara ‘Konsolidasi Pasukan Digital Menangkan Prabowo-Gibran’.

Tentu jumlah yang tentu tak sedikit. Bahkan hampir setara dengan biaya yang dibutuhkan untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), yakni 466 Triliun Rupiah.

Bayangkan saja, beban APBN kita seperti apa. Haruskah utang Negara ditambah lagi mengingat program lain yang akak dilanjutkan pun menelan biaya yang tidak sedikit?

Hal ini kemudian dibanding bandingkan dengan jumlah anggaran dari 21 program unggulan Ganjar-Mahfud.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengusung 21 program unggulan dalam Pemilihan Presiden 2024.

Pelaksanaan program unggulan ini sendiri diperkirakan membutuhkan dana Rp 500 triliun per tahun.

“Kami meluncurkan 21 program unggulan, sudah disebutkan anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 2.500 triliun selama 5 tahun,” kata Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN), Heru Dewanto dalam program Your Money Your Vote ‘Aneka Janji Manis Capres-Cawapres, Dari Mana Duitnya?’ di CNBC Indonesia, Rabu (27/12/2023) lalu.

Program ini sudah termasuk bansos yang tepat sasaran tepat guna karena didasari sistem satu data. Ada juga program satu keluarga miskin, satu sarjana, internet gratis lain sebagainya. Bayangkan saja 21 program 500 Triliun Rupiah per tahun versus 1 program, 400 Triluan per tahun,”ungkapnya.

(/*)