Sadari Hidup Tak Seindah Mimpi, Wanita Manis Ini Pilih Hidup Mandiri

Angie Kindangen

Waktu memang berjalan dengan sangat cepat. Paling tidak, itulah yang aku rasakan saat ini,’ ucap gadis cantik 19 tahun, asli Manado, bernama Angie Kindangen.

Angie sapaan akrabnya baru tersadar. Bahwa mungkin selama ini memang tidak benar-benar paham dalam menjalani hidup. Bagaimana seharusnya menjalani setiap bagian dalam hidup ini? Bagaimana seharusnya mendaki setiap bukit karang yang menjulang tinggi? Bagaimana seharusnya memperjuangkan mimpi. Dan bagaimana seharusnya mengarungi setiap samudera yang nampak tak bertepi?

“Kita semua sama-sama tahu dengan jelas apa saja yang telah kita lalui selama ini. Rintangan apa saja yang pernah kita hadapi. Kegagalan apa saja yang sudah kita alami. Kita telah merasakan bagaimana kerasnya dunia tempat kita mencari sesuap nasi. Bahkan kiita juga pernah mencicipi bagaimana rasanya dikhianati dan sakitnya patah hati sampai-sampai aku ingin mati,” curhat Angie yang saat ini menjalani kerja sebagai SPG di perusahaan Gojek.

Bagi Angie, saat ini dirinya memang belum menjadi pribadi yang layak untuk dijadikan tolak ukur. Bukan juga bermaksud untuk menggurui. Namun, jika suatu saat nanti teman semua sedang merasa terpuruk, merasa kacau dan tak tahu harus melangkah ke mana, hanya ingin kalian mengingat hal ini. Sebuah pesan yang akan membuatmu berhenti menangisi diri dan segera kembali berdiri, untuk membuktikan bahwa dirimu layak dihargai.

“Jadilah wanita yang tangguh dan mandiri. Karena hidup ini ibarat hutan yang penuh liku dan berduri. Ujian hidup tidak akan pernah memandang gender, sekalipun kamu adalah seorang wanita. Perjuangkan apa yang layak dan pantas kamu perjuangkan. Hidup ini penuh dengan segala tantangan yang kejam. Maka, berjuanglah sampai pada titik penghabisan. Karena disinilah, mentalmu akan diuji dan karaktermu akan ditempa,” pesan Angie, yang sekarang masih duduk di bangku kuliah, semester 3, Fakultas Ekonomi, Unsrat.

Lanjut dikatakan, bahwasannya wanita tangguh itu bukanlah wanita yang tak pernah menangis dan tak boleh menangis. Karena menangis bukanlah simbol kelemahan. Menangis merupakan hal yang manusiawi. Jadi, janganlah membendung tangis jikalau setiap tetes air mata itu dapat menenangkan hati.

“Bagiku wanita tangguh adalah wanita yang tidak pernah takut akan kegagalan. Mungkin ia akan bersedih dan meluapkan emosi. Tapi, itu tak lama. Ia akan segera menyeka air matanya. Mampu bangkit lagi dan kembali berdiri di atas kaki sendiri. Kenapa? Karena wanita tangguh tidak akan mudah mengeluh. Ia selalu memiliki pendirian yang matang dan pantang menyerah,” sebut Angie yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Lagipula baginya, untuk menjadi wanita mandiri, bukan berarti tak perlu menikah atau memiliki pasangan kekasih. Karena menikah atau tidaknya seseorang, itu adalah sepenuhnya pilihannya. Menikah bukanlah tolak ukur atas sebuah kemandirian. Definisi mandiri jelas tak sesempit itu.

“Wanita yang mandiri adalah wanita yang tidak pernah bergantung secara berlebihan kepada orang lain. Ia bukanlah wanita yang manja, ia bukanlah wanita yang haus perhatian. Ingatlah, jangan pernah menggantungkan masa depan kepada siapapun dalam bentuk apapun. Karena setiap fase dalam hidup berada dalam genggaman kita sendiri, bukan pada tangan orang lain,” pesan Angie yang hobi traveling, renang dan nyanyi ini.

Pungkasnya, jadilah wanita yang dapat menyelesaikan segala persoalan hidupnya dengan dewasa. Jadilah wanita yang tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita mau. Jadilah wanita yang dapat mengambil keputusan sendiri tanpa pernah menggantungkan diri kepada siapapun. (stenlywb).