Terkait Pinjaman Dana, Belasan Warga Adukan Salah Satu Bank BUMN ke DPRD Sulut

MANADO-DPRD Sulut, Senin (24/7/2023) didatangi belasan nasabah mengadukan salah satu bank BUMN.

Belasan pensiunan RS Prof Kandou Malalayang ini menyampaikan aspirasi terkait permasalahan kebijakan transaksi peminjaman dana.

Ketika mendatangi DPRD Sulut untuk menyampaikan aspirasi, para pensiunan ini telah didampingi Kuasa Hukum Michael Yakobus SH.

Dijelaskan Yokobus, aspirasi para warga ini telah disampaikan ke DPRD Sulut, pekan lalu. Dan senin kemarin diagendakan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II, tetapi ditunda.

Surat undangan rapat itu dikeluarkan pada tanggal 18 Juli 2023 dan ditangatangani oleh Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen.

Dalam surat itu diundang para nasabah yang menyampaikan aspirasi, MRJ Law Office selaku pengacara nasabah atau pemohon, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga salah satu bank BUMN yang diadukan para warga.

Kepada wartawan Yakobus menjelaskan, persoalan ini berawal ada 17 pemohon merupakan nasabah ditawari program pra pensiun oleh salah satu bank BUMN yaitu Bank Mandiri Taspen.

“Mereka itu dikasih pinjaman tapi yang diterima tidak sesuai dengan plafon yang disetujui. Dananya diblokir bahkan dipakai untuk mengangsur uang pinjaman,” jelasnya saat diwawancara di lobi Kantor DPRD Sulut.

Yokobus menjelaskan,bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah terkait persoalan tersebut.

“Dalam POJK itu tercantum langkah untuk berkeberatan pada bank itu harus lewat bank dulu. 20 hari mereka tidak jawab langsung ke OJK. Nanti OJK ada lembaga penyelesaian sengketa yang akan membantu. Keputusan itu ada di lembaga itu. Kita berharap nanti kalau memang mentok ke OJK direkomendasikan ke lembaga itu mengikat keputusan sengektanya,” tambahnya. Selain itu, masalah ini juga diadukan ke DPRD Sulut.

“Makanya kita datang ke sini (DPRD). Kita harap bisa fasilitasi sampai ke Menteri BUMN,” ucapnya.

Terkait agenda RDP bersama Komisi II ditunda, Yokobus pun, memaklumi.

“Para anggota dewan memang ada agenda mendadak. Tapi kita butuh dilayanilah kita. Setelah RDP ditunda, kita minta dijadwalkan kembali yang jelas,” ungkapnya. (mom)