Waspada Dampak Negatif Globalisasi, Silangen Genjot Toleransi Beragama

 

Sekprov Edwin Silangen mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey menghadiri ibadah Ucapan Syukur HUT ke-91 GMIM Ekklesia Sario Titiwungan Manado dirangkaikan dengan Pengucapan Syukur, Minggu (10/9/2017) (foto:Ist)

MANADO– Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen menyebut dampak era globalisasi masyarakat harus menghindari dan menyikapi dampak negatifnya.

Berjalannya zaman dari tahun ke tahun telah membawa kemajuan dan perubahan besar baik politik, sosial budaya, ekonomi bahkan agama,”kata Silangen mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, saat menghadiri Ibadah Ucapan Syukur HUT ke-91 GMIM Ekklesia Sario Titiwungan Manado dirangkaikan dengan Pengucapan Syukur, Minggu (10/9/2017).

Ia menambahkan, era globalisasi dunia dihadapkan dengan gaya hidup serta pola tingkah laku masyarakat ditandai dengan pola pikir individualisme tinggi dan menganggap tidak ada hukum-hukum yang absolut.

Menjunjung tinggi rasionalitas dan kecenderungan untuk mendapat sesuatu dengan instan sehingga itu tidak dapat dipungkiri,”tutur Silangen.

Diera globalisasi, masyarakat Indonesia tidak dapat menghindar dari derasnya arus kompleksitas dalam inovasi-inovasi sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan tatanan ekonomi dunia mengarah pada pasar bebas serta tingkat efisiensi dan kompetitif tinggi diberbagai bidang kehidupan.

“Saya lihat, terlebih masyarakat perkotaan sebab banyak akses di perkotaan mengalami dampak globalisasi baik positif maupun negatif yang lebih besar dibanding masyarakat pedesaan,”ungkapnya.

Silangen mencontohkan, seperti aspek sosial berupa tatanan sosial masyarakat, perubahan psikologis dan hubungan dalam keluarga maka guna menghindari dan menyikapi dampak negatif dari era globalisasi ini.

Peran gereja dan seluruh lintas agama dalam memberikan teladan kepada masyarakat untuk mengimplementasikan bagaimana hidup di dalam kasih, keadilan saling berbagi kepada sesama, menolong sesama, dan terutama adalah toleransi antar umat beragama sangat diperluhkan,”kunci mantan Kepala Kesbangpol Sulut tersebut.

(srikandi)