WL Reses di Koha, Warga Keluhkan Soal Pelebaran Jalan

Wenny Lumentut saat mekaksanakan reses di Manado Sky Line Tetempangan Desa Koha, Sabtu (6/5).

MINAHASA – Reses yang dilaksanakan oleh Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut ternyata sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di daerah pemilihannya.

Wenny Lumentut saat mekaksanakan reses di Manado Sky Line Tetempangan Desa Koha, Sabtu (6/5).

Ini dibuktikan ketika Wenny Lumentut melaksanakan reses di Mokopua ratusan masyarakat datang menghadiri. Hal yang sama juga terjadi di Desa Koha, reses dibuat   Manado Sky Line Tetempangan dihadiri ratusan masyarakat.

Kepada anggota Fraksi Gerindra ini, banyak sekali aspirasi yang disampaikan. Diantaranya adalah pelebaran jalan Desa Koha dan Agotei agar objek wisata Manado Sky Line Tetempangan bisa lebih maju.

Salah satu warga Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Melky Mawuntu, meminta adanya pelabaran akses jalan ke tempat wisata tersebut dan  masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang ada di Pasungrarem dapat diperhatikan.

“Jika Desa Koha dan Agotey ingin maju, maka masalah sampah harus diperhatikan. Yang jadi sekarang sampah cuma dibiarkan dipinggir jalan padahal sudah ada lokasi pembuangan sampah,” kata Melky.

Selain sampah, Melky juga mengeluhkan soal permohonan bantuan bagi rumah ibadah Gereja yang disodorkan kepada pemerintah. Tapi  karena birokrasi yang berbelit-belit sehingga realisasi dari proposal tersebut tak kunjung ada.

“Bantuan proposal  gereja sampai sekarang tidak ada realisasi. Padahal sudah diberikan ke Sekda dan sudah ada tanda terima, tapi sudah dua kali diberikan tidak ada realisasinya,” tambah Marthin.

Menanggapi keluhan masyarakat desa tersebut, Lumentut  menyatakan, terkait dengan pelebaran akses jalan menuju tepat wisata Tetempangan Hill, dirinya berharap agar masyarakat yang akan terkena pelebaran dapat membantu pemerintah dalam hal pembebasan lahan.

” Jika ada pelebaran biasanya tidak ada ganti rugi. Jadi dibutuhkan pengertian dari para warga agar desa Koha ini bisa berkembang,” tegas Lumentut.  Sementara mengenai sampah, Lumentut yang adalah  Owner dari objek wisata Tetempangan Hill mengungkapkan agar para warga desa mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena bakal berimbas pada pariwisata itu sendiri.

“Kalau bisa TPA hanya digunakan oleh masyarakat sekitar saja. Saya juga berharap adanya kesadaran dari masyarakat agar jangan membuang sampah sembarangan,” aku Lumentut sembari menghimbau agar jangan membuang sampah sembarangan. (mom)