MANADO – Masalah paling akut di Kota Manado yang terus dikeluhkan masyarakat, kemacetan. Apalagi menjelang hari raya besar keagamaan, seperti tahun ini akan memasuki perayaan Natal bagi umat nasrani, dipastikan kemacetan tak bisa terbendung.
Bersamaan momen Operasi Zebra pihak kepolisian, Pemkot Manado ikut bersama melakukan monitoring di lapangan serta mencari solusi memanimalisir kemacetan lalulintas (Lalin).
Selama dua hari, 2 dan 3 November 2017, Wawali Manado, Mor Bastiaan didampingi Kadis Perhubungan, M. Sofyan Kasat Pol PP, Xaverius Runtuwene dan Kasat Lantas Polresta Manado, Kombes Aritonang turun ke jalan Samratulangi mulai dari Zero Point hingga Jalan Piere Tendean Boulevard.
Dua hari di bawah terik matahari tak membuat Wawali Mor menyerah mengitari sejumlah titik kemacetan. Mor masih menemukan sejumlah trotoar dipakai pedagang berjualan padahal sudah dilakukan pembongkaran oleh Pol PP.
Akan halnya sejumlah lokasi terlarang masih dipakai parkir kendaraan. “Padahal ini sudah ditegur. Saya tahu masyarakat sudah paham aturan namun masih kurang disiplin dan mentaatinya. Buktinya, hari kedua ini saya masih mendapati trotoar dipakai berjualan, lokasi terlarang masih dipakai parkir kendaraan,” kesal Wawali Mor.
Di beberapa titik lokasi, Mor ikut bersama petugas Dishub mengurai kemacetan. Menegur sejumlah sopir yang memarkir kendaraan sembarang hingga ikut mendorong sebuah mobil mogok.
“Mari bantu Pemerintah Kota Manado. Jangan parkir di tempat sembarang yang dilarang. Begitu juga di trotoar, itu hak pejalan kaki jangan dipakai pedagang berjualan. Mari bantu kami bersama Lantas Polresta Manado mengatasi kemacetan di rumah kami ini, Kota Manado,” tandas suami tercinta Ny. Imelda Markus ini. ***
Penulis: antoreppy
