AHL Melejit Namun Tetap Merendah

Arby Hardian Larope. (Foto: Emon)

BITUNG – Kendati terbilang muda usia, namun lajang kelahiran 4 Mei 1993 bernama lengkap Arby Hardian Larope makin mencatatkan namanya di pentas seni nyanyian gerejawi, khususnya ivent paduan suara yang rutin digelar di dalam lingkup GMIM.

Beberapa tahun terakhir, sebagai pelatih juga dirigen ia berhasil membawa sejumlah tim paduan suara meraih hasil maksimal, rata-rata gold di banyak ivent. Termasuk yang anyar, di pentas lomba paduan suara antar Pelsus Wilayah dalam gawean HUT GMIM bersinode ke 85 di Tombatu baru-baru ini.
Arby menoreh catatan baru ketika berhasil menghentar koor Pelsus Antar Wilayah Bitung 12 kategori Big Choir meraih gold dengan nilai 82,63 menempatkan wilayah tersebut di peringkat 14 dan kali pertama menembus dominasi wilayah lain di rayon Bitung, dengan menempati posisi teratas.
Kepada media ini, Arby mengaku aktif melatih sejak 2014 silam, sejak itu seiring keseriusan dan motivasi yang tinggi, ia mendapatkan banyak kepercayaan melatih tim koor baik di kota Bitung sampai ke kota lainnya di Sulut. Ia menyadari peran sebagai pelatih juga dirigen bukanlah sesuatu yang mudah.

Apalagi umurnya masih tergolong muda, ia dituntut selain menguasai aspek teknis juga yang tak kalah pentingnya penguasaan mentality, mengingat banyak sekali tantangan saat berhadapan dengan berbagai karakter individu dalam tiap tim paduan suara yang ia latih. “Syukur Tuhan memberi hikmat untuk bisa memanej setiap situasi selama latihan termasuk saat membawa tim di panggung pertandingan,” aku anak sulung Pnt Asnou Larope dan Meyti Binanggal itu.

Sikap rendah hati tetap ditunjukan pemuda yang aktif di Jemaat Genesaret Pateten Wilayah Bitung 12 Kota Bitung itu. Hasil yang ia capai sampai saat ini, tetap ia anggap belum seberapa di banding pelatih lainnya. Arby tetap merasa biasa meski namanya terus melejit.

Ia mengaku masih ingin terus berkembang menguasai aspek teknis dan lainnya lebih banyak lagi. Di samping itu menaruh hormat dan terimakasih pada semua tim yang selama ini memberinya kepercayaan. “Karena tanpa kepercayaan dan kerjasama yang baik, maka saya juga akan sulit berkembang. Semoga ke depan secara khusus ivent paduan suara makin kompetitif,” sebut pelatih yang acap memberi motivasi dengan kalimat, “harus menyanyi beda, tak sekadar bagus, karena kalau bagus semua yang berlomba itu bagus”.(*)