Bupati-Wakil Bupati Minsel, FDW-PYR Kenalkan ‘Cap Tikus’ sebagai Kearifan Lokal Minahasa

AMURANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) berpartisipasi ikut serta dalam ajang pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2021, di Jakarta Convention Center (JCC). Pemkab Minsel menampilkan berbagai macam hasil produk rumahan, baik dalam kemasan botol dan kemasan bungkusan hasil olahan dari masyarakat. Hal ini menjadi perhatian dan mendapatkan apresiasi dari para pengunjung yang ramai saat datang berkunjung di Stand Pemkab Minsel.

Hal yg menarik adalah dengan ditampilkannya hasil olahan dari pohon enau yakni minuman captikus, hand zanitiser, gula aren, serta berbagai kue yakni: kue bagea, bangket dan berbagai kue krepe pisang, singkong juga mendapat perhatian.

Tak terkecuali ikan kering, roa, cakalang serta produk produk turunan pohon kelapa seperti tepung kelapa, minyak kelapa vco, dan lain sebagainya.

Yang juga mendapat perhatian extra dari para pengunjung adalah minuman captikus, bahkan pada hari pertama Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH (FDW) yang di dampingi oleh Wakil Bupati (Wabup) Pdt. Petra Yani Rembang (PYR) sempat mempromosikan captikus kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Bupati menjelaskan tentang proses pengolahannya serta peningkatan ekonomi masyarakat petani cap tikus perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Pameran yg dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo berlangsung selama 3 hari dari Rabu (20/10/2021) dan akan ditutup pada Jumat (22/10/2021).

Staf Ahli Bupati Minsel Dekky J. Tuwo yang juga sebagai Plt. Kadis PUPR Minsel menjelaskan bahwa setiap tahun Minsel tidak pernah alpa dalam pameran ini karena melalui pameran ini berbagai potensi minsel dipromosikan untuk menarik investor.

Karena melalui kegiatan ini panitia telah mengundang para investor dalam dan luar negeri untuk berkunjung sekaligus melihat dari dekat berbagai potensi kabupaten-kabupaten se Indonesia.

Melalui iven ini juga membuka peluang kerjasama antar daerah dalam usaha peningkatan ekonomi nasional melalui kegiatan perdagangan.

Setiap kabupaten pasti ada kebutuhan yang justru ada di kabupaten lain sehingga kedua daerah bisa bekerja sama saling mengisi.

Contoh kaltim kekurangan potensi sayur-sayuran holtikultura, maka Kabupatem Minsel bisa menjadi salah satu daerah yang akan mengirimkan sayur-sayuran dari modoinding ke Kaltim.

Dari Kaltim juga bisa memasukan bahan-bahan kayu, amplang, udang dan lain-lain

Melalui ajang AOE ini terjadi komunikasi positif antar daerah yg akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.