Tahuna— Bupati Kabupaten Sangihe, Jabes Ezar Gaghana bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan kunjungan Kerja (Kunker) ke Negara tetangga Philipina selama tiga hari terhitung Senin hingga Rabu (2/10).
Kedatangan Bupati dan rombongan di sambut Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Davao. Dimana Kota Davao yang terletak di Pulau Mindanau merupakan kota industri yang dimiliki Negara Philipina. Jalinan sosial dengan warga Sangihe juga sudah terjalin dengan sangat baik denganpembuktian 10 Ribuan warga Indonesia yang menetap di sejumlah wilayahdi Philipina.
Konjen KBRI Davao, Dicky Fabrian menyatakan bahwa saat ini sudahketurunan ketiga warga Indonesia yang menetap di Philipina, walaupundari jumlah keselurahan warga indonesia yang menetap sudah memilih menjadi Warga Negara Philipina, seperempatnya tetap WNI dansetengahnya lagi masih belum jelas statusnya.
“Kami sudah menugaskan pihak imigrasi untuk melakukan pendataan dan saya dengan Bupati akan bertemu langsung dengan mereka di General santos untuk menyelesaikan masalah ini dan meminta dukungan ketika program Sister City dapat berjalan dengan baik,”ujarnya.
Ditambahkannya jumlah Warga Indonesia yang sudah menjadi warga negara philipina sekitar 2600 jiwa dan yang tetap menjadi warga negaraindonesia 2763 jiwa, selebihnya masih mengambang dalam menentukansikap.
Ditempat yang sama Bupati Jabes Ezar Gaghana menyatakan kunjungan Pemerintah Daerah ke Davao dan General Santos Philipina didasari oleh surat dinas dari Konsulat Jenderal RI Davao City nomor 622/PK/7 /2019/01 perihal peluang bisnis dan kerjasama Sister City Kabupaten Kepulauan Sangihe dan General Santos City tanggal 16 Juli 2019, dan hasil pertemuan Pemerintah Daerah dan Konjen RI pada tanggal 25 Juli 2019 di Manado.
Pemerintah berkeyakinan kunjungan kerja ini dapat bermanfaat dan berdampak baik bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki posisi strategis di kawasan Pasifik Indonesia.
“Kita dukung bersama dari sektor perikanan pariwisata pertanian danekonomi kreatif, perlu beberapa komunikasi di beberapa bidang melihatsejarah warga Sangihe yang sudah menetap di Philipina dan jika SisterCity ini sukses maka diyakini taraf ekonomi kedua negara akan adaperubahan, khususnya bagi Sangihe,”urainya.
Lanjutnya, akan ada beberapa pertemuan yang dilaksanakan baik dengan pihak pemerintah maupun pengusaha Philipina yang akan didampingi Komjen RI di Davao agar suksesnya program yang berdampak positif bagi warga perbatasan nantinya.
“Ada beberapa kerjasama yang akan terjalin dan saat ini Komjen danpemerintah daerah sedang memperjuangkan Kapal Pelni dapat menyinggahi Sangihe ketika akan menuju Philipina ataupun sebaliknya,” pungkas Bupati. (Zul)