PT MSM/TTN Wariskan Program Masyarakat Jangka Panjang, Bukti JIPS Tinjau Lokasi

MINUT– PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN)/ PT MSM/TTN, dua anak perusahaan PT Archi Indonesia kerjasama dengan Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) meninjau lokasi tambang, melihat potensi pengembangan kemampuan usaha berbagai bidang untuk masyarakat.

JIPS saat meninjau lokasi industri sabut kelapa PT MSM/TTN

Anggota JIPS yang datang meninjau lokasi sekitar 30-orang yang diketuai Rolf Lumintang tiba di area tambang PT MSM/TTM beralamat di Desa Winuri Likupang Timur sekira pukul 10.30 WITA, Selasa (10/12/2019). Langsung disambut petugas dan masuk di ruangan dengan pemandangan alam yang sejuk, awalnya mengikuti Induksi Tamu. Dimana rombongan diberi penjelasan soal Toka Tindung Gold Time mulai dari sekilas profil hingga keamanan lokasi.

Diketahui, PT MSM/TTN berlokasi di Sulut Indonesia, 38Km atau 1,5 jam dari Manado-infrastruktur telah ada, kepemilikan 5 persen Archipelago, 95 persen Rajawali Corporation. Luas daerah 400 Km2, memiliki ijin yang sah. Untuk tenaga kerja 88 persen masyarakat lokal, 1,5 persen tenaga asing.

Beberapa hasil kerajinan dari kelapa dijadikan souvernir

TOKA SAFE merupakan brand sistem manajemen K3 yang diimplementasikan di proyek emas toka tindung. TOKA SAFE terdiri dari dua kata yaitu Toka dan Safe. TOKA diartikan Torang Kwa So Aman. SAFE dari Bahasa Inggris artinya tidak ada ancaman,”kata Departemen Advisor PT MSM Roddy Tarore.

Sementara Direktur PT MSM dan PT MSM David Sompie mengatakan, dasarnya PT MSM menjalankan pertambangan ingin menjalakan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka yang panjang.

JIPS saat meninjau loaksi industri sabut kelapa, ini salah satu mesin yang menghasilkan sabut kelapa menjadi halus untuk memulai proses kerajinan beberapa produk unggulan

“Kita ingin meninggalkan warisan berkelanjutan kepada masyarakat didalam waktu yang panjang. Bukan program yang singkat. Kita ingin supaya masyarakat bisa mengembangkan kemampuan berusaha di bidang pertanian, peternakan dan industri lainnya,”jelas Sompie.

Ia pun beralasan, masyarakat dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada di daerah lingkar tambang. Apa yang sudah dilakukan? Sompie pun mengakui banyak yang sudah dilakukan PT MSM semua berdasarkan konsultasi dengan masyarakat, salah satunya di bidang peternakan.

Salah satu juga yang di miliki PT MSM/TTN yaitu tempat jahit pakaian yang di kelola ibu-ibu yang tinggal dekat lokasi tambang. Salah satunya di jalan Likupang-Bitung ini

Misalnya ternak babi, ayam, itik kemudian di bidang perkebunan. “Kita berusaha mengembangkan jagung, padi mengembangkan dan memanfaatkan hasil-hasil perkebunan kelapa yang ada di daerah ini,”terang Sompie kepada anggota JIPS.

PT MSM/TTN pada 2020 nanti terus membuat terobosan terkait industri dari bahan-bahan dasar kelapa namun itu masih dirahasiakan.

Itu pun diakui Sompie, menurutnya akan membuat industri dari bahan-bahan dasar kelapa untuk bisa menjadi produk unggulan bagi daerah ini.

Anggota JIPS yang hadir bersama karyawan PT MSM/TTN

“Itu tahun depan kita akan keluarkan produk unggulan. Jadi masih rahasia sampai tahun depan. Kita mengembangkan juga program pelatihan untuk mengembangakn sabut kelapa dan produk kelapa lainnya di Pinenek,”ungkapnya.

Untuk infrastruktur, alat-alat industri pembuatan kerajinan sabut kelapa, pantauan Manadoline telah memiliki fasilitas yang memadai mesin dengan menggunakan listrik, tenaga kerja masyarakat lingkar tambang mengahsilkan produk-produk seperti souvernir, keset kaki, sapu iju, dan berbagai produk unggulan lainnya.

Investasi mesin itu sudah kita kembangkan dan dalam beberapa kesempatan itu menjadi objek turis utnuk melihat kerajuann yang berbasis kelapa,”tandas Sompie.

Sembari menambahkan PT MSM/TTN lakukan, bagaimana jadi produk akhirnya dan market pemasaran nya. Nanti, tahun depan MSM akan memulai kerjasama dengan pemerintah juga badan usaha desa di lingkar tambang yang kebetulan akan mengembangkan produk kelapa itu, khusus alat atau mesin berdaya guna bagi industri kelapa. Itu sangat baik bagi pemerintah masyarakat dan PT MSM/TTN itu sendiri.

Selain meninjau lokasi industri sabut kelapa dan safari Natal JIPS yang mengangkat tema “Dengan Hidup Rukun Kasih Tuhan Memberkati Kita”. Sebelumnya mengutus belasan anggota JIPS meninjau lokasi tambang dilanjutkan melihat lokasi penanaman bibit jagung di lahan pertambangan dan melihat kerajinan jahit pakaian di jalan Likupang-Bitung.

Dimana, terobosan ini mendapat sanjungan Direktur Pembenihan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Mohammad Takdir, MA, saat melakukan penanaman perdana di lokasi Tokatindung Reference Integrated Ecofarming Development (TRIED), akhir pekan lalu.

Acara penanaman perdana benih jagung unggulan JH 37, juga dihadiri Kepala Balai Pengembangan Teknologi Pertanian Sulut, Dr. Ir. Yusuf, Perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Samratulangie, Prof. Ir. D. Pandiangan, Msi, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sulut Ir. D. Palandeng, Msi, Perwakilan PT. Twin, Rochimin, serta kelompok tani yang terlibat dalam program ini.

(srikandi)