Terkendala Masalah Lahan, Akhirnya GOR Manente Dibangun di Tanah Stadion

Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana Meletakkan Batu Pertama pembangunan GOR Manente

Tahuna- Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Gaghana SE ME, Rabu (14/08), meletakan batu pertama pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Manente. Namun yang menarik, proyek pembangunan GOR dengan pagu anggaran Rp 15 miliyar, terpaksa harus menggunakan lahan yang dikhususkan untuk pembangunan stadion olahraga, termasuk lapangan sepak bola.

Hal ini tak di tepis Bupati ketika menyampaikan sambutan usai meletakkan batu pertama bersama Wakil Bupati Helmud Hontong SE dan Ketua KONI Novilus Tampi. Menurut Bupati, GOR mau tak mau harus dibangun dilahan stadion, sebab jika tidak tersedia lahan dan GOR tak bisa dibangun, maka anggaran proyek Rp. 15 miliyar akan dikembalikan ke pusat.

“Memang ada yang bertanya, mengapa GOR dibangun di tempat ini, bukan seharusnya dibelakang, sebab disini sebenarnya lahan untuk stadion.Tapi dari pada hilang Rp 15 miliyar karena permasalahan tanah yangtidak jelas, mau tak mau harus menggunakan tanah ini,”kata Bupati.

Terkait permasalah lahan, Bupati pun harus menyentil kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola proyek harus mampu mengantisipasi penyediaan lahan, sehingga untuk kedepan tidak perlu lagi diperhadapkan dengan masalah lahan jika ada proyek lain yang turun.

”Ini sebuah catatan bagi kita kedepan terkait pembebasan-pembebasantanah yang tidak pernah selesai, yang akhirnya pemerintah dan rakyat turut jadi korban, sehingga membuat kita semua kalang kabut dengan hal-hal adminsitratif yang tidak mampu diselesaikan,”tegas Bupati.

Tak hanya soal lahan, Bupati juga sempat mempertanyakan lokasi rencanafisik bangunan GOR yang terlalu dekat dengan jalan umum, sementarakedepan harus diantisipasi adanya pelebaran jalan, mengingat kompleks GOR akan semakin ramai ketika berlangsung kegiatan pertandingan.

“Kontraktornya tolong dilihat ini jarak bangunan dengan jalan terlalu dekat, sebab kita harus antisipasi adanya pelebaran jalan dikemudian hari,”ujar Bupati.

Dikesempatan itu Bupati juga turut menceritakan sejarah turunnyaanggaran Rp 15 miliyar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK),dimana hanya butuh dua jam usai ditandatangani proposal, usulan PemkabSangihe untuk pembagunan GOR langsung disetujui pemerintah pusat.

“Kita harus bersyukur bisa mendapatkan anggaran Rp 15 miliyar, sebab hanya sekitar dua jam setelah saya menandatangani proposal, usulanpembangunan GOR langsung diterima,” tukasnya.

Sementara itu meski dibandrol Rp 15 miliyar, nilai anggarannya ternyata belum mampu menuntaskan sekaligus pembangunan fisik GOR, sehingga untuk tahun depan Pemkab Sangihe terpaksa harus menganggarkan sekitar Rp 10 miliyar dari APBD Sangihe.

“Rp 15 miliyar ini masih belum cukup untuk menuntaskan sekaligus GOR,sehingga tahun depan sekitar Rp 10 miliyar kita harus menata di APBD. “ungkap Bupati.

Pihak kontraktor juga membenarkan untuk anggaran Rp 15 miliyar hanyakhusus sebatas pembangunan struktur, tanpa ada bangunan dinding dan atap.

“Jadi anggarannya belum cukup, kami hanya bisa bangun strukturnyasaja, belum atap dan dinding,”jelas Adrianto, perwakilan kontraktorpelaksana proyek.(Zul)