5000 Pohon dan Penebaran 300 Ikan Kerapu, Sulut Tuan Rumah Penanaman Mangrove

MANADOLINE– Sulawesi Utara (Sulut) tuan rumah pelaksanaan Program Gerakan Nasional Peduli Mangrove, Pemulihan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan Kampung Hijau Sejahtera, Selasa (9/7/2019) pagi tadi. Gubernur Olly Dondokambey mengatakan penanaman pohon mangrove dirangkaikan dengan penebaran ekor benih ikan kerapu harus terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi ekosistem laut yang lebih baik.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat sambutan

Namun disisi lain, Gubernur Olly mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove yang digagas Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja) yang dilakukan di Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado tersebut.

Turut dihadiri jajaran Forkopimda, anggota OASE Kabinet Kerja Martati Amran Sulaiman, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos dan para pejabat Pemprov Sulut.

Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan saat menanam pohon mangrove

“Kami ucapkan terima kasih kepada OASE Kabinet Kerja yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan Program Gerakan Nasional Peduli Mangrove, Pemulihan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan Kampung Hijau Sejahtera,” kata Olly.

Gubernur Olly Dondokambey didampingi Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan, Wakil Ketua TP PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos bersama anggota OASE Kabinet Kerja Martati Amran Sulaiman, para pejabat Pemprov Sulut

Olly menuturkan, penanaman sebanyak 5000 pohon mangrove yang dirangkaikan dengan penebaran 300 ekor benih ikan kerapu ini harus terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi ekosistem laut yang lebih baik. Gubernur menerangkan Sulut mempunyai 18.439,75 hektar luas area terumbu karang, namun sangat disayangkan seluas 8.325,51 hektar diantaranya mengalami kerusakan akibat proses alam dan ulah manusia sendiri.

“Adalah tugas kita semua, menjaga anugerah dari pencipta alam semesta ini untuk generasi kini dan generasi yang akan datang, dan sudah sepatutnya kita melakukan pengelolaan lingkungan hidup dengan bijaksana,” ujar Olly.

Lebih jauh, Olly menyebut rencana Pemprov Sulut mengembangkan hutan mangrove sebagai destinasi wisata baru di Sulut.

Tambah dia, dengan keindahan, kekhasan, serta keanekaragamannya yang terus mampu terjaga diharapkan dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke kawasan hutan mangrove.

“Kami juga akan mengembangkan hutan mangrove menjadi tujuan wisata di Sulut,” ucap Olly.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangkan lingkungan di Indonesia.Menurutnya, upaya pelestarian kawasan mangrove dapat menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove.

“Hutan mangrove dapat mencegah erosi pantai, menjadi katalis tanah dari air laut, habitat perikanan, mencegah pemanasan global dan pengembangan kawasan pariwisata,” kata Menteri LHK.

Menteri LHK juga mendukung rencana Gubernur Olly Dondokambey untuk mengembangkan kawasan wisata hutan mangrove sekaligus menjaga ekosistem laut.

“Saya mendukung rencana Pak Gubernur mengembangkan wisata hutan bakau di KEK Pariwisata Likupang,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang 5 OASE Kabinet Kerja Rugaiyah Usman Wiranto mengungkapkan, upaya penanaman mangrove ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembalikan peran dan fungsi mangrove sebagai penyerap polutan, mencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan.

“OASE Kabinet Kerja akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat luas seperti penanaman mangrove ini sehingga ekositem laut dapat terus dilestarikan,” katanya. (srikandi)