Diduga “KJ”, Warga Soroti Proyek Betonisasi Halaman SD Inpres Pangu

Beton yang mudah hancur, membuat warga setempat mempertanyakan kualitas pengerjaan betonisasi di SD Inpres Pangu.
Beton yang mudah hancur, membuat warga setempat mempertanyakan kualitas pengerjaan betonisasi di SD Inpres Pangu.

RATAHAN — Proyek betonisasi halaman di halaman Sekolah Dasar (SD) Inpres Desa Pangu Kecamatan Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), menuai sorotan warga, karena diduga asal-asalan alias kurang jelas (KJ).

Saat pengerjaan proyek, warga menyaksikan langsung proses betonisasi di SD Inpres Pangu tersebut.

“Kami menyaksikan langsung proses pengerjaannya. Kami sangat kecewa ketika itu tidak dilakukan dengan benar dan hanya asal asalan,” ujar Jendry Kawulusan tokoh pemuda Desa Pangu.

Diketahui, proyek tersebut dipegang Dinas Pendidikan Mitra Tahun 2018 dengan total Rp130.267.000, dan CV Milanisti sebagai pelaksana proyek.

Nolly Pontororing warga lainnya, juga membeberkan proses pekerjaan, kualitas campuran bahan semen dan pasir, jauh dari standar kelayakan. Hal ini kemudian diduga mempengaruhi kualitas pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spesifikasi.

“Yang kami lihat, mereka menggunakan pasir yang banyak, sementara campuran semennya tidak seimbang dengan pasir. Sama deng anak-anak ada bermain akang tu pasir deng semen,” ungkap Nolly Pontororing.

Papan proyek yang dipasang di SD Inpres Pangu. 

Selain itu, pihak sekolah dan orang tua murid juga ikut merespon hal tersebut, justru hanya membuat halaman sekolah jadi buruk bukannya lebih baik.

Pihak sekolah bersama para orang tua murid pun ikut me geluhkan hal ini Awalnya mereka sangat merespon pembangunan betonisasi halaman untuk mempercantik estetika sekolah. Tetapi kemudian hasil dari pengerjaan proyek ini justru terlihat amburadul.

“Bukannya jadi bagus, tapi ini justru lebih buruk. Belum beberapa hari dikerjakan sudah bolong-bolong. Begitu pula kondisinya tidak rapi,” kata salah satu guru di SD Inpres Pangu.

Dengan kondisi ini, pihak komite sekolah beserta warga masyarakat mendesak instansi terkait untuk menindaklanjuti hal ini.

“Tolong datang dan saksikan sendiri kondisinya seperti apa. Kami minta ini jadi perhatian serius,” desak warga.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mitra, Djelly Waruis ketika dikonfirmasi mengaku jika laporan tersebut sudah sampai ke pihaknya.

“Iya kita sudah terima laporan tersebut dan kami berterima kasih kepada warga masyarakat yang turut serta melakukan pengawasan,” ujarnya.

Dirinya pun sudah memastikan jika pihak pelaksana proyek sudah dimintai klarifikasi. Disisi lain, mekanisme pengerjaan belum sampai pada tahap serah terima pertama antara pelaksana pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).

“Dalam waktu satu dua hari ini kita akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan langsung dilapangan. Jika kemudian laporan ini benar, maka pihak ketiga selaku pelaksana proyek, harus bertanggung jawab,” tegas Waruis. (fensen)