Dinkes Kerjasama Dengan PD Pasar Lakukan Rapid Test Bagi Karyawan dan Pedagang Pinasungkulan

Dirut PD Pasar Stenly Suwuh, Kadis Kesehatan Ivan Marthen, dan tim medis saat foto bersama dalam kegiatan Rapid test di pasar Pinasungkulan.

MANADO — Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Kesehatan dan PD Pasar Kota Manado melakukan Rapid Test bagi karyawan PD Pasar yang bertugas di pasar Pinasungkulan dan pedagang setempat, Sabtu (9/5/2020).

Kepada Manadoline.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Ivan Marthen mengatakan saat ini banyak masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19. Yang mana, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

“Ketika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh kita, dalam hal ini virus SARS-CoV-2, sistem pertahanan tubuh kita akan melawan. Jika tubuh kita disamakan dengan sistem pertahanan negara, maka tentara dalam tubuh kita bernama sel darah putih. Ketika serangan musuh semakin hebat, maka makin banyak juga sel darah putih yang dikerahkan,” ujar Kadis Ivan.

Lanjut dikatakan, tidak semua sel darah putih menjadi tentara yang menyerang. Ada juga yang menjalankan fungsi sebagai mata-mata. Mereka bertugas membuat profil musuh, dalam hal ini profil virus yang akan dilawan. Setelah informasi profil virus terkumpul, akan ada tim khusus yang akan melawan virusnya. Tim khusus ini yang disebut sebagai antibodi. Untuk melawan virus, antibodi akan menempel pada antigen sehingga kemampuan virus memasuki sel dan memperbanyak diri dapat dicegah. Rapid test antibodi akan mendeteksi apakah ada antibodi dalam sampel darah yang diperiksa.

“Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu. Jadi, rapid test disini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang reaktif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini,” terang Ivan.

Tim kesehatan saat melakukan Rapid test.

Ditambahkan, prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.

“Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona. Oleh karena itu jika hasilnya non reaktif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7-10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Karena apabila hasil rapid test pertama non reaktif, Anda dapat menularkan virus ke orang-orang di sekitar,” jelas Kadis Ivan.

Dijelaskan lagi, perlu dipahami bahwa hasil reaktif dari rapid test tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. Hasil reaktif harus dikonfirmasi dengan tes PCR yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19. Demikian juga ketika hasilnya non reaktif. Hasil non reaktif pada pasien yang terinfeksi Covid-19 harus diikuti dengan isolasi dan pemeriksaan ulang rapid test antibodi 7-10 hari kemudian. Jika non reaktif, baru dianggap virusnya tidak terdeteksi.

“Apa pun hasil rapid test-nya, pantau terus kondisi kesehatan Anda. Bila muncul gejala Covid-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan,” ucapnya.

Senada, Direktur Utama PD Pasar Kota Manado, Stenly Suwuh, mengatakan pelaksanaan Rapid test sangat baik untuk pencegahan lebih awal terhadap virus Corona, baik kepada jajaran dan pedagang di pasar Pinasungkulan.

“Apapun hasil dari Rapid test ini, sudah disampaikan agar mengikuti protokol Kesehatan baik untuk jajaran maupun pedagang. Tindakan ini sangat baik sebagai pencegahan dini, jangan nanti sudah menyebar atau tertular baru betindak. Selain itu, perlu juga waspada, tetap jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker,” tutur Suwuh. (swb).