Gaghana Launcing Sangihe Go Digital

Penandatangan MOU antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama Bank BNI dan Bank Indonesia.

Manadoline.com, Tahuna – Mendorong kemajuan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Kepulauan Sangihe, Bupati Jabes Ezar Gaghana melaunching program Sangihe Go Digital, yang dimulai dari Pasar Tani dan Nelayan (Pastane) Kamis (13/8/2020).

Program tersebut, dihasilkan melalui kerja sama dengan BNI Cabang Tahuna, melalui penanda tanganan Memorandum Of Undersranding (MOU), yang ditanda tangani secara langsung oleh Jabes Gaghana selaku Bupati, Wakil Kepala Cabang BNI Tahuna, Charles Makikama, dan Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat, dan pihak Pt. Fintek Karya Nusantara.

Gaghana mengatakan bahwa gerakan non tunai ini, sudah diatur dalam peraturan pemerintah nomor 95 tahun 2018, Nomor 12 tahun 2019 pasal 222, dan Perpres 39 tahun 2019.

“Jadi hal ini sudah ada payung hukumnya, sehingga sudah menjadi keharusan untuk kita berlakukan,” ungkap Gaghana. 

Selain itu, menurut dia ada beberapa poin yang menjadi aras pelaksanaan Sangihe Go Digital, antara lain mempercepat tranformasi digital layanan publik dan birokrasi, meningkatkan perekonomian masyarakat dengan teknologi, dan mendukung upaya peningkatan PAD dan ekonomi, serta mengendalikan inflasi daerah.

“Jadi melalui gerakan non tunai tersebut, diharapkan aras dan tujuan yang kita coba rancangkan itu, bisa diwujudkan. Dan inilah inovasi yang kita lakukan untuk Sangihe yang lebih baik, melalui program digitalisasi” lanjutnya. 

Sementara itu, ketika disinggung terkait seberapa besar potensi penggunaan dana digital di Sangihe ke depan, orang nomor 1 Tampungang Lawo ini pun meyakini jika hal itu bukan menjadi hal yang perlu diragukan.

“Yang pasti, Sangihe akan mengarah kesana (Digitalisasi keuangan, red) karna seperti yang kita lihat, penggunaanya mudah, kemudian masyarakat tidak perlu repot-repot bawa uang, yang banyak kendala transaksionalnya,” sebutnya.

Dirinya pun mengakui akan terus melakukan edukasi, terhadap para pedagang, maupun petani, agar lebih terbiasa dengan gaya baru transaksi uang ini. Terlebih lagi di masa pandemi covid-19 ini. 

“Apalagi dengan kondisi kita ditengah pandemi COVID-19. Melalui penggunaan uang digital, setidak-tidaknya kita sudah bisa mengurangi kontak fisik secara langsung,” kuncinya. (Zul)