Pandemi Covid-19 di Sulut, Ini Himbauan Andrei Angouw

MANADO-Dalam menghadapi Kondisi dan situasi daerah di Sulut terkait Pandemic Covid-19, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw menyatakan,  masyarakat Sulut dapat bersama-sama dalam hal antisipasi wabah Corona.

Angouw berharap segenap Masyarakat Sulawesi Utara untuk bersatu. “Kita hadapi wabah ini dengan melaksanakan tupoksi kita masing masing.Saya menghimbau Pemerintah Daerah harus segera membuat kebijakan kebijakan untuk mengantisipasi masalah ini. Permendagri 20/2020 telah memberikan kewenangan yang besar kepada pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran dalam mengantisipasi masalah ini tanpa persetujuan lebih dulu dari DPRD,”tegas Angouw.

Angouw  juga menghimbau para pimpinan dan anggota DPRD untuk mendukung segala upaya pemerintah daerah masing masing.

“Ini waktunya kita mengerahkan seluruh tenaga dan upaya kita ke satu tujuan yang sama: mengantisipasi wabah Covid-19 dari segi kesehatan, keamanan, ekonomi, dan sosial. Kita tinggalkan kepentingan Politik dan Pribadi kita, Kita fokus menghadapi wabah ini,”ucap Angouw.

Angouw juga  menghimbau dan mendukung aparat keamanan dan penegak hukum untuk bersikap tegas dalam melaksanakan aturan- aturan yg telah dikeluarkan pemerintah, dan menindak dengan tegas segala bentuk provokasi, termasuk di medsos, yang berpotensi menggangu keamanan.

“Saya menyampaikan terima kasih dan mendukung para tenaga medis dalam menghadapi wabah ini. Saya berharap para tenaga medis bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. kalian adalah garda terdepan dalam menghadapi wabah Covid-19 ini. Doa saya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi kalian dan keluarga kalian,”tutur Politisi PDI Perjuangan dapil Manado ini.

Sedangkan untuk masyarakat, Angouw
menghimbau untuk mengikuti semua anjuran, himbauan, dan aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

“Jangan masyarakat membuat aturannya sendiri-sendiri, bisa terjadi kekacauan. Karena pendapat masyarakat tentu berbeda beda. Pemerintah ada untuk mengatur, bukan untuk diatur. kebijakan harus dipikirkan masak-masak termasuk implikasinya,”tambahnya.

Angouw juga mencontohkan  wacana yang berkembang mengenai penutupan bandara, harus dipikirkan barang-barang strategis yang akan masuk seperti masker, APD, obat obatan, dll; dan barang barang yang akan keluar seperti sample swab dari pasien PDP.

“Kalau bandara ditutup, bagaimana kita memobilisasi barang-barang tersebut? mungkin termasuk orang yang harus membawa langsung barang-barang strategis. Dan juga, kita tidak akan pernah tau kalau ada keluarga atau orang yang kita cintai harus datang ke Sulawesi Utara, apapun alasannya,”tambahnya.

Ketua DPRD Sulut juga menyampaikan  informasi, jika saat ini Pemerintah Provinsi sementara mempersiapkan Pergub dan fasilitas rumah singgah untuk mewajibkan karantina 14 hari bagi semua orang yang masuk Sulawesi Utara.

“Proses ini sedikit terhambat karena adanya penolakan dari masyarakat disekitar rumah-rumah singgah yg akan disiapkan tersebut. Tapi pemerintah telah melakukan pendekatan pendekatan untuk memastikan tersedianya fasilitas tersebut. Di masa-masa sulit ini, kiranya seluruh masyarakat bisa bersatu, bertoleransi, bertenggang rasa dengan saudara saudara kita yang tertimpa musibah. Kita tidak akan pernah tau besok hal yang sama bisa terjadi kepada kita dan keluarga kita atau orang yang kita cintai. Inilah saatnya Persatuan kita diuji, inilah saatnya kemanusiaan kita diuji. Saya juga menghimbau Masyarakat jangan cepat panik, tapi jangan juga lengah. Kita harus bermedsos secara bijak. Kembali saya mengingatkan kita semua harus bertanggung jawab sesuai tupoksi kita masing masing,”tuturnya.

Angouw  juga menghimbau rekan rekan para tokoh politik, termasuk simpatisan dan pendukung masing masing, untuk tidak menggunakan situasi ini dengan menyerang lawan politik dan memprovokasi masyarakat. Pakailah kesempatan ini untuk membantu masyarakat tanpa harus menyerang orang lain. (mom)