Pemeriksaan Ravid Antigen di Pelabuhan Tahuna

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Handry Pasandaran

Manadoline.com, Tahuna- Kabupaten Kepulauan Sangihe mulai 10 Februari 2022 melakukan pemeriksaan sertifikat vaksin dan ravid test antigen di Pelabuhan Tahuna. 


Pelaku perjalanan dari Pelabuhan Manado,  yang tiba di Pelabuhan Tahuna melalui kapal malam dan kapal cepat, akan diperiksa kelengkapan sertifikat vaksin dan ravid test antigen. 


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Handry Pasandaran, kalau nantinya pelaku perjalanan terkonfirmasi positif antigen, maka akan diarahkan petugas ke Gedung SKB. 


“Pelaku perjalanan yang tiba di Pelabuhan Tahuna dan Bandara akan diperiksa sertifikat dan ravid test antigennya. Kalau ternyata hasil ravid test antigennya positif dan tidak bergejala. Pilihannya ada dua, pertama jika rumah mereka sesuai standart tempat isolasi mandiri, maka dipersilahkan untuk menjalani isolasi mandiri,” katanya.


“Jika rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri, maka akan diisolasi di Gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) atau kalau bergejala berat akan diisolasi di Rumah Sakit Liun Kendaghe dan Rumah Sakit Liun Paduli,” sambung Pasandaran. 


Para pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif antigen, selanjutnya menjalani pemeriksaan pengambilan sampel swab PCR. 


“Kalau nanti hasilnya negatif, maka pasien akan dipulangkan. Namun sebelum hasil keluar, kalau pelaku perjalanan tersebut tidak bergejala boleh pulang melakukan isolasi, sepanjang tempat atau rumah mereka sesuai standart isolasi mandiri,” jelas Mantan Direktur RS Liun Kendaghe ini. 


Disinggung terkait pantauan media ini, para pelaku perjalanan yang positif antigen terlihat santai dan seperti tidak khawatir karena positif covid, Kadis menegaskan bahwa pihak tim medis terus melakukan sosialisasi, terkait penanganan covid. Sehingga mereka dapat lebih tenang dan tidak terlihat risau saat isolasi. 


“Kita ditugaskan oleh tim Satgas Covid Sangihe untuk menciptakan rasa nyaman kepada yang menjalani isolasi. Dan menghilangkan dan mengurangi rasa kecemasan atau rasa takut. Kita selalu memberikan sosialisasi kepada mereka, ditengah pergumulan ditengah sakit-menyakit,” pungkasnya.