Stikes Halmahera Temukan Anti Virus HIV/AIDS, Mapanawang : Kami Siap Presentasi di Internasional Conferences Las Vegas

Dr
Dr dr Arend L Mapanawang

MANADO – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Halmahera di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) kembali menorehkan prestasi.,

Yang mana, prestasi gemilang kembali diraih oleh Kampus yang tepatnya berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara (Malut) ini mampu mengharumkan Indonesia, bahkan mampu menaikan posisi peneliti Indonesia hingga pada skala internasional.

Buktinya, Institusi ini berhasil menemukan anti virus HIV AID dari herbal halmahera, yakni dari buah tuis (red buah golobe). Pun, temuan farmasi herbal golobe untuk menginhibisi (red menghambat) retrivirus HIV AIDS derespon oleh Menristekdikti Prof M Nasir dan Dirjen Dikti Padono pada pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kopertis 12 di Hotel Milenium, di Jakarta. Ketua STIKES Halmahera, Dr dr Arend Laurence Mapanawang Sp PD finasim, mengatakan, pihak STIKES akan diundang ke kementrian lebih khusus Dirjen Penelitian serta Mentri.

“Kami diundang membawakan hasil penelitian ini pada rapat terbatas Kemntrian dengan Kemenkes, dan Mentri berjanji akan membantu dana riset serta akomodasi ke Las Vegas dalam presentasi di International Conferences Nanomedicine di Lasvegas 18 sd 19 April nanti,” tukas Mapanawang,

Lanjut Mapanawangmeskipun dengan bangga, meskipun kampus kecil yang belum pernah mendapatkan bantuan hibah penelitian dari Kemeristekdikti, tapi sudah berbuat banyak untuk bangsa.

“Ada banyak kampus yang telah mendapatkan dana hibah tapi hasil risetnya hanya masuk perpustakaan. Untuk publish internasional saja tak bisa,” terang Alumni Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulanagi.

Tambahnya, mengungkapkan ini tak adil. Sebab kemntrian harus objektif dalam mereview proposal yg masuk.

“Bayangkan Rp 1.3 triliun dana hibah untuk ribuan riset tapi akhirnya masuk perpustakaan,” terangnya.

Lanjut Alumni Program Doktor Universitas Gadjah Mada (UGM), coba misalnya dana sebesar itu bila diberikan ke STIKES, maka kedepan pasti kampus di ujung timur Indonesia ini bisa dapatkan banyak hak paten bahkan nobel sekalipun “Saat ini STIKES Halmahera sudah mendapat enam rekomendasi paten yang satunya sudah diumukan yaitu golobe halmahera,” pungkasbya, seraya menambahkan semntara empat dalam proses. Dan hingga 2018 nanti STIKES sudah ada 10 hak paten.

Penulis : Stenly Beteng