Pake Bambu Runcing dan Sajam, Warga Hadang Eksekusi Lahan KEK

(Proses eksekusi lahan KEK yang sempat ricuh)

BITUNG – Dengan menggunakan bambu runcing serta berbagai jenis senjata tajam (sajam), puluhan warga yang menempati lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, menghadang aparat yang akan melakukan eksekusi, Kamis (09/11/2017).

Aparat gabungan yang terdiri dari Kapolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (SP3) Pemkot Bitung, sempat bersih tegang dengan warga yang menolak rumah mereka dieksekusi oleh Satuan Pol PP. Aparat yang berusaha meredam amukan warga, berhasil menyita berbagai sajam dan bambu runcing yang dipersiapkan warga, sehingga ketegangan antara warga dan aparat dapat diredam.

Dalam proses tersebut, sedikitnya 3 orang mengalami luka, yaitu 2 orang warga mengalami luka akibat terkena lemparan batu, 1 orang lagi dari anggota Sat Pol PP. Seperti diketahui, sebelumnya para warga sudah direlokasikan ke rumah susun oleh Pemerintah Kota Bitung, namun entah kenapa mereka memilih kembali lagi ke pemukiman lama dengan alasan bahwa mereka tidak mampu membayar iuran bulanan sewa rusun sebesar Rp450.000 Ribu per bulan, hingga oleh pihak pengelola rusun memutuskan semua fasilitas yang disediakan untuk penghuni seperti listrik dan air bersih. “Tinggal di rusun, kami diwajibkan untuk membayar listrik dan air. Sementara kami tidak mampu membayar. Kalau tidak bayar, maka fasilitas listrik dan air akan diputuskan. Inilah alasan sehingga kenapa kami kembali,” ungkap Welmi, salah satu warga.(hry)