Putri Cantik Pejabat Talaud Ini Ditemukan Ayahnya Tewas Tergantung

Korban Indira Patone semasa hidupnya perna masuk Finalis Putri Talaud (foto: akun facebook)

 MANADO – Entah apa menghasut pikirannya sampai gadis cantik tercatat salah satu mahasiswi Perguruan Tinggi Negari terkemuka di Manado ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.

Indira Patone yang masih berusia 23 tahun itu ditemukan tak bernyawa dengan seutas tali nilon di kamar mandi tempat kosnya yang terletak di Inpres Kiri bilangan Kelurahan Kleak Lingkungan II Kecamatan Malalayang, Manado.

Saat ditemukan Jumat (2/6/2017) sekitar pukul 15.00 Wita, finalis Putri Talaud 2015 ini sudah tak bernyawa.

Pertama kali menemukan korban diketahui asal Kelurahan Melonguane Barat Lingkungan III Kecamatan Melonguane Kabupaten Talaud itu, Fadly Rahman (23).

Fadli merupakan teman kos korban. Ketika itu dia bermaksud membantu ayah korban, Max Pantone (52) yang baru saja datang ke tempat kos putrinya.

Korban Indira Patone saat dievakuasi ke RSUP Prof Kandou setelah ditemukan tewas gantung diri di kosnya

Sudah berjam-jam Max, yang diketahui Kadis Perhubungan dan Infokom Kabupaten Talaud belum bertemu putrinya karena pintu kamar kos terkunci.

Sudah diketok berapa kali tapi belum juga terbuka. Fadly lalu menggunakan kunci cadangan masuk melalui pintu samping mengecek keberadaan korban di dalam kamar.

Ternyata dalam kamar tak menemukan korban. Fadly kemudian mencoba memeriksa dalam kamar mandi melalui lobang ventilasi.

Betapa kagetnya dia melihat korban dalam keadaan tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon yang diikatkan ke paku di atas ventilasi.

Peristiwa gantung diri ini kemudian dilaporkan ke Polsek Malalayang. Dibantu warga korban langsung dibawa ke RSUP Prof  Kandou untuk dilakukan visum luar.

“Permintaan keluarga, korban tidak dilakukan otopsi dengan alas an korban meninggal murni kecelakaan gantung diri,” jelas Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi. (anre)