Genjot Kerajinan Tangan Kab/Kota, Olly: Dekranasda Tunjang Pariwisata Sulut

Peran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Utara (Sulut), tunjang pesatnya perkembangan sektor pariwisata yang menjadi andalan Bumi Nyiur Melambai sebutan lain Sulut.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Istri tercinta yang juga Ketua Umum Dekranasda Sulut, Ir. Rita Dondokambey Tamuntuan memukul tetengkoren sebagai tanda resmi dibukanya agenda Rakerda Dekranasda

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Sulut dilaksanakan di Manado, Selasa (11/7/2017) sore tadi.

“Pemprov Sulut telah mencanangkan pariwisata sebagai leading sector. Pariwisata dan dekranasa tidak terlepas didalamnya,” katanya.

Gubernur Olly saat sambutan Rakerda Dekranas

“Wisatawan datang ke Sulut selalu mencari kerajinan tangan juga kearifan lokal Sulut seperti kain bentenan dan lainnya. Bahkan, tanggal 15 (Juli) nanti ada penerbangan langsung dari Shanghai ke Manado yang menambah jumlah rute penerbangan dari luar negeri ke Sulut yang ada selama ini. Tentunya hal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan permintaan kerajinan tersebut, Olly menyatakan komitmen Pemprov untuk mengembangkan produk kerajinan di kabupaten dan kota.

Serius ikuti Rakerda Dekranas, Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Istri tercinta Ny Ir Rita Tamuntuan Sekdaprov Edwin Silangen, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Ir. Roy Roring, Ketua DWP Sulut, Dra. Ivonne Lombok dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan selaku Ketua Harian Dekranasda, Jenny Karouw.

“Saya harap koordinasi kabupaten dengan kota dapat berjalan baik. Peranan Provinsi hanya mengkoordinir supaya produk di kabupaten dan kota dapat berkembang,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Gubernur Olly mengaku masih adanya kendala dalam menangani kerajinan daerah sehingga diperlukannya bantuan dari Dekranas Pusat.

“Untuk melakukan terobosan, kami perlu dukungan Dekranas Pusat. Karena ada juga hambatan dalam penanganan kerajinan daerah,” bebernya.

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dekranas Pusat, Ikhwan Asrin turut hadir beserta tamu undangan lainnya

Setelah menyampaikan sambutan, Olly yang didampingi istri tercinta yang juga Ketua Umum Dekranasda Sulut, Ir. Rita Dondokambey Tamuntuan memukul tetengkoren tanda resmi dibukanya agenda Rakerda Dekranasda.

Sebelumnya, di tempat yang sama Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Ikhwan Asrin meminta pengurus Dekranasda Sulut berperan aktif mengolah hasil sumber daya alam (SDA) menjadi kerajinan unggulan.

“Kita harus menggali dan menghidupkan warisan dan kearifan lokal. Seperti serat nanas di Talaud bisa dibuat menjadi kerajinan,” ujarnya.

Keakraban kerjasama terus dijalin antara Pemprov Sulut dan pengurus Dekranasda Sulut bahkan pusat

Asrin juga mengajak seluruh peserta Rakerda untuk berupaya meningkatkan kualitas kerajinan sehingga dapat diterima baik di dalam maupun luar negeri.

“Mari jadikan Dekranasda sebagai lembaga kredibel dan produk kerajinannya mampu menguasai dunia,” tegasnya.

Diketahui Dekranas adalah organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan mengembangkan usaha tersebut, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).

Sebelum pemukulan tetengkoren sebagai tanda resmi dibukanya agenda Rakerda Dekranasda, Gubernur Olly juga Ketua Umum Dekranasda Sulut, Ir. Rita Dondokambey Tamuntuan akrab dengan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Ikhwan Asrin

Dekranas mempunyai lima tujuan. Pertama, untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkukuh jati diri budaya bangsa.

Kedua, untuk menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni kerajinan bagi kehidupan sehari hari warga negara Indonesia yang bisa meningkatkan martabat manusia.

Ketiga, untuk memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan perajin dan peminat dengan mendorong semangat kewiraswastaan mereka.

Keempat, untuk membantu pemerintah merumuskan kebijaksanaan di bidang industri kerajinan dan program peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kelima, untuk memperluas pangsa pasar hasil kerajinan.

(ADVETORIAL BIRO PROTOKOL KERJASAMA DAN KOMUNIKASI PUBLIK SETDA SULUT)