Terkait Aksi Penolakan Tokoh 212, Ini Pernyataan Saafa

Anggota DPRD Kota Manado, Syarifudin Saafa. (foto:ml)

MANADO – Anggota DPRD Kota Manado Syarifudin Saafa, menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Manado untuk menjaga daerah ini tetap aman dan damai.

Himbauan tersebut disampaikannya terkait dengan aksi penolakan kedatangan Habib Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos di Manado oleh sejumlah ormas adat Minahasa.

“Manado milik bersama, Manado Kota  yang tumbuh dan berkembang dan dicintai bersama. Menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya,” kata Saafa, kepada Manadoline.com, Selasa (16/10) di Kantor DPRD Manado.

Saafa menjelaskan, jika terjadi issu sara misalnya, yang rugi kita sendiri termasuk juga mereka yang bertikai bahkan anak-anak kita masa depan generasi muda kita akan rugi dan pembangunan akan terhenti

“Berdasarkan hasil survei tahun 2017, Manado adalah kota toleran. Sehingga perlu dipahami semua sektor penunjang pembangunan parawisata yang menjadi unggulan Kota Manado harus aman termasuk bandara,” jelasnya.

Anggota Komisi A DPRS Kota Manado ini juga menghimbau kepada masyarakat jangan search-search informasi yang tidak valid dan memintah pemerintah harus mengambil peran untuk informasi yang resmi.

“Jika terjadi persoalan pemerintah yg harus tampil, memberikan koreksi dan kebijakan serta memberikan asupan informasi yang valid supaya publik menerima informasi yang benar dan bukan dari pihak lain,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah bukan memonopoli informasi tapi jika ada berita hoax aparat bisa melakukan upaya-upaya hukum.

“Kita berharap situasi ini segera selesai. Kedepan apapun yg kita lakukan pemerintah harus hadir karena ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan untuk kepentingan kita bersama, mari torang jaga bersama, torang samua basudara, torang samua ciptaan Tuhan, torang bertetangga, beda agama, beda suku, beda golongan, jangan karena ada peristiwa tertentu torang menjadi renggang,” imbau Bang Syarif sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Saafa menegaskan pentingnya koordinasi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan dan peran FKUB dan BKSAUA penting untuk tindakan preventif dan esukasi terhadap hal-hal yang tidak baik.

“Torang kan enak, natal dijaga oleh umat muslim, idul fitri di jaga oleh umat kristen semua karena ada koordinasi. Makanya pemerintah harus hadir untuk memberikan informasi yang benar kepada publik,” kuncinya. (ml)