BBGRM Sulut 2018 di Langowan, Kandouw Genjot Masyarakat Pupuk Gotong Royong

(Suasana memperingati BBGRM 2018 tingkat Provinsi di lapangan Schwarz Langowan Minahasa, Rabu (6/6/2018) pagi tadi (foto:Ist)

MINAHASA– Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2018 khususnya di Sulawesi Utara (Sulut) menjadi nilai kepribadian yang paling dalam, berbicara gotong royong.

 

Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Steven Kandouw saat menghadiri BBGRM Tingkat Provinsi di Lapangan Schwarz Langowan Minahasa, Rabu (6/6/2018) pagi tadi.

Lanjutnya, BBGRM oleh pemerintah pusat harus kita peringati tiap tahun. Dikarenakan negara yang kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote semua dibentuk, dibangun dijaga karena gotong royong.

“Pentingnya gotong royong harus masyarakat pupuk, jaga dan dilestarikan. Dibagian selatan nyiur melambai ini gotong royong disebut Moposat, bagian utara mapaluse dan di Minahasa Raya disebut mapalus,”kata Kandouw.

Bukan seremonial semata melainkan adalah momentum untuk mengingatkan kepada kita bedanya kerja sendiri dan kerja gotong royong dalam segala aspek kehidupan dalam masyarakat.

“Tiga tahun lalu Sulut jadi tuan rumah, Presiden Jokowi sempat hadir kebetulan dilaksanakan di tempat kediaman bapak Gubernur di Kolongan waktu itu pak Gubernur belum jadi Gubernur,” ujarnya.

Lebih jauh Kandouw mengatakan untuk itu bagaimana pentingnya nilai -nilai gotong royong harus kita pupuk, jaga dan lestarikan dalam segala aspek religi, sosial, budaya, stabilitas keamanan dan lain harus jaga.

“Implementasi gotong royong mutlak kita mentransformasikan diwartakan dalam kehidupan sehari-hari. Pak Gubernur memberikan macam macam bantuan kepada kelompok tani dan kelompok nelayan, gelar pangan murah, bazar sembako, bakti sosial periksa gula darah, kolesterol dan asam urat gratis, penyerahan bansos untuk panti asuhan, kerja bakti, doorprize dan lain sebagainya,”ungkapnya.

Tidak ada kata selain ikut bertanggung jawab sepenanggungan kepada rakyat ini wujud kebersamaan bersama berat sama dipikul ringan sama dijinjing semua itu demi kesejahteraan masyarakat,” harap Kandouw.

Diketahui penyelenggaraan BBGRM dilakukan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dengan memperoleh dukungan/bantuan dari departemen dan lembaga pemerintah non departemen.

Sedangkan tujuan dari kegiatan BBGRM sendiri adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil pembangunan.

Diketahui pencanangan BBGRM ini dirangkaikan dengan lomba poco-poco antar Dharma Wanita dan TP-PKK se-Kabupaten Minahasa.

Turut hadir, Ketua Tim Penggerak PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP- PKK dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua Dharma.Wanita Sulut Ny Ivone Lombok-Silangen, Kepala OJK Sulut, Pj Bupati Minahasa Roy Mewoh dan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa , Pejabat Eselon 2 dilingkup Pemerintah Provinsi Sulut dan Minahasa.

(srikandi/hm)