Berkunjung ke Kantor Deprov, Remaja Teladan GMIM Tak Berminat Jadi Anggota Dewan

Remaja Teladan Sinode GMIM, foto bersama anggota DPRD Sulut.

MANADO-Gedung DPRD Sulut di Kairagi, Rabu (1/8/2018) mendapat kunjungan dari Remaja Teladan Sinode GMIM 2018. Rombongan di pimpin langsung oleh Penatua Remaja GMIM Mikha Paruntu dan komisi lainya.

Remaja Teladan Sinode GMIM, foto bersama anggota DPRD Sulut.

Kedatangan Remaja teladan ke Kantor Dewan   diterima oleh empat wakil rakyat  dari Fraksi Golkar, yakni Ketua Fraksi Golkar Raski Mokodompit, Ketua Komisi II Cindy Wurangian, Wakil Ketua Komisi IV Inggried Sondakh dan anggota Komisi IV Meiva Lintang.

Dalam pertemuan itu, para wakil rakyat  memberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab wakil rakyat. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi wakil rakyat.

Remaja Teladan Sinode GMIM ketika berdialog dengan 4 anggota DPRD Sulut.

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung santai, masing-masing  legislator melemparkan pertanyaan kepada 15 pasang finalis.

Uniknya, ketika Raski Mokodompit menanyakan siapa yang ingin jadi anggota DPRD. Semua tidak angkat tangan atau menolak untuk menjadi anggota dewan.

Sedangkan Cindy Wurangian sempat memberikan pertanyaan siapa menteri dari Partai Golkar dan HUT Provinsi Sulut kapan. Meiva Lintang dalam pertemuan tersebut banyak memberikan penjelasan terkait tugas sebagai anggota dewan.

“Kami sangat senang dengan adanya pertemuan seperti ini. Tujuannya adalah masyarakat bisa tahu bahwa anggota DPRD tidak seperti image buruk yang sering dibicarakan sebagian masyarakat.” Kami minta untuk viralkan mari kita sukseskan Pemilu 2019 tanpa money politik,”tegas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

Sementara itu, Ketua Remaja GMIM Pnt Mikha Paruntu bersama komisi dan panitia berterima kasih kepada pihak DPRD atas materi, masukan, saran yang diberikan kepada finalis Remaja Teladan.

“Ini jadwal tahunan. Kenapa kita datang ke DPRD, agar supaya mereka bisa mendapat materi dan pemahaman bahwa seperti inilah yang terjadi di pemerintahan Sulut. Contohnya kegiatan di DPRD seperti ini,” ungkap mantan Noni Sulut. Sambil menyatakan pihaknya sangat berbangga para finalis bisa santai menerima wawasan dari wakil rakyat.

“Dari pada hanya menimbulkan image buruk, lebih baik langsung bertemu dengan wakil rakyat,” ujarnya. (mom)