DISERAHKAN MENDES PDTT, WALIKOTA GSVL RAIH PENGHARGAAN INDONESIAN CREATIVE LEADER 2019

Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Mor Bastiaan

WALIKOTA Manado DR GS Vicky Lumentut (GSVL) kembali diganjar penghargaan. Kali ini, Walikota Manado dua periode ini meraih penghargaan Indonesian Creative Leader tahun 2019 dari Sindo Weekly (MNC Group). Penghargaan diberikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, diterima Sekda Kota Manado Micler CS Lakat SH MH, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (30/04/2019) malam.

Menteri Eko pun mengapresiasi kinerja yang dilakukan Pemkot Manado di bawah pimpinan Walikota GSVL, hingga pada 2019 mendapat penghargaan bergengsi di antara pemerintah daerah. “Kami mengapresiasi dengan penganugerahan penghargaan ini akan merangsang kepala daerah lain untuk memajukan daerahnya,” ujarnya.

Menteri Eko juga berpesan pada kepala daerah untuk mengembangkan model-model seperti bursa inovasi desa, pelatihan-pelatihan, dan berharap ada lagi penghargaan untuk desa-desa inovatif untuk meningkatkan perekonomian.

Kota Manado Dinilai Banyak Perubahan di Tangan Kepemimpinan GSVL

Penghargaan Indonesia Creative 2019 untuk Wali Kota GS Vicky Lumentut diwakili Sekkot Manado, Micler Lakat (paling kanan)

GSVL ketika dipercayakan rakyat Kota Manado sejak 8 Mei 2010 silam, periode 2010-2015, dianggap mampu membawa perubahan berarti di Kota Manado sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Atas keberhasilan di periode pertama, GSVL juga dipercayakan rakyat untuk kedua kalinya menakhodai Kota Manado periode 2016-2021.

Dan memasuki 3 tahun kepemimpinan bersama Wakil Walikota Mor D Bastiaan SE, daerah ini banyak meraih prestasi, seperti, keberhasilan dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan tata pemerintahan, pengembangan pariwisita serta kemajuan di bidang insfrakstruktur, pelayanan publik dan ekonomi.

Tak berhenti disitu saja, di masa pemerintahan Walikota GSVL, Manado dinobatkan sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia dua tahun berturut-turut, 2017 dan 2018. Dengan mengusung visi Manado Smart City (Kota Cerdas), GSVL bertekat terus menghadirkan pemerintahan yang baik, bersih serta demokratis.

Dalam menunjang sektor pariwisata, bidang infrastruktur menjadi perhatian penuh dari Walikota, termasuk menghadirkan event-event bertaraf nasional hingga internasional. Salahsatunya, Manado Fiesta yang kini sudah masuk tahun ketiga pelaksanaannya. Dimana event ini, memberi multiplayer efek di masyarakat.

Pariwisata dan ekonomi kerakyatan dampak dari tingginya kunjungan wisatawan lokal maupun manca negara dalam event yang mengandalkan kearifan lokal yakni kerukunan dan toleransi keberagaman ditengah masyarakat dalam bingkai rumah besar kita bersama. Juga potensi pariwisata lainnya seperti bunaken dan kuliner khas Manado.

Ini Strategi GSVL-MOR Mencapai Visi Manado Kota Cerdas 2021

Untuk mencapai visi Manado Kota Cerdas 2021, Walikota GSVL mengaku pihaknya memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung program-program kota menuju kota layak huni, efisien dan berkesinambungan serta yang berwawasan lingkungan atau green based environment dengan menghadirkan Cerdas Command Center (C3), lengkap dengan berbagai aplikasi pendukung termasuk Call Center Manado Siaga 112 untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Bahkan, pada November 2018, Call Center Manado Siaga 112 dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia dengan meraih Gold Medal Category Best Emergency Service Center in the World 2018 oleh Contact Center World, di Praha, Republik Ceko.

“C3 berfungsi mengelola berbagai aplikasi untuk memonitor Kota Manado. Di antaranya, harga sembako, masalah kebersihan, kemacetan, keamanan, perakiraan cuaca, gempa bumi, jalan rusak, dan sebagainya. Terobosan ini sebagai upaya pemerintah menuju Manado Kota Cerdas tahun 2021,” ujar GSVL.

Mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) juga berujar, fungsi lain C3 yakni untuk pengawasan dan pemantauan secara digital semua permasalahan masyarakat serta menindaklanjuti keluhan masyarakat secara tepat dan efisien. “C3 nantinya akan jadi pusat data dari berbagai perangkat daerah yang akan terintegrasi. Semua data dari pemkot dapat di akses di C3,” ungkapnya.

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat memberikan penjelasan kepada anggota DPR RI komisi II saat melakukan kunjungan ke Cerdas Command Center (C3) Pemkot Manado. C3 merupakan akses mendekatkan pelayanan publik melalui teknologi digiital.

Kesuksesan mengelola C3 dengan tak henti menghadirkan inovasi terbaru lewat pengembangan berbagai aplikasi, kini Kota Manado masuk dalam Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia. Ini menjadi bukti, program untuk menjadikan Manado sebagai Kota Cerdas atau Smart City hampir tiga tahun terakhir, benar-benar nyata dan mulai berefek.

Diketahui, ada delapan aspek sistem utama melalui program Smart City Pemerintah Kota Manado, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart technology, smart mobility, smart healthcare, smart energy, smart building,dan smart citizen. Di mana, semuanya bertujuan untuk menyukseskann tiga dimensi utama pembangunan Kota Manado dalam hingga 2021. Yaitu dimensi social (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan).

Program Smart City sebagai infrastruktur dan sistem pengendali, akan mengawal pencapaian visi melalui pelaksanaan enam misi yang tersimpul ke dalam enam kata-kata kunci sebagai singkatan CERDAS (Cendekia, Ekowisata, Religius, Daya saing, Aman nyaman dan Sehat sejahtera).(lipsus)